Categories
Artikel

SAAT KONSUMEN MEMBELI KARENA RATING DAN REVIEW

indonesiaspicingtheworld.comSaat ini pemasar mengalami berbagai tantangan. Pertama, orang memiliki keterbatasan perhatian karena dipenuhi beragam informasi yang mereka terima.  Kedua, orang memiliki keterbatasan uang, sehingga harus membuat pilihan prioritas untuk membeli produk yang mereka butuhkan dan inginkan. Ketiga, semakin banyak pesaing yang menawarkan produk yang relatif sama dengan harga yang lebih terjangkau. Keempat, untuk mendapatkan perhatian orang, maka dibutuhkan anggaran iklan yang lebih besar. Namun, sayangnya iklan dengan anggaran yang besar ini tidak menjangkau ke konsumen karena konsumen saat ini dengan mudah memblok atau mengabaikan iklan yang disajikan ke mereka.

Dalam situasi yang penuh tantangan ini, Marsden  & Chaney (2013) menyarankan untuk menggunakan keberadaan media sosial untuk membantu orang-orang berbelanja sekaligus menjalin ikatan sosial dengan mereka. Marsden  & Chaney dalam “The Social Commercee Handbook” menyebutkan ada dua puluh tips rahasia memenangkan persaingan bisnis di social commerce, antara lain: play the impulse game, experiential imperative,  reciprocity rules,  social validation, like and be loved, shopping first, social second dan get rated, get reviewed.

 

Saat konsumen tidak mempercayai iklan dan lebih memercayai rekomendasi dari teman dan pendapat orang lain, maka  Marsden  & Chaney menyarankan pemilik bisnis untuk menerapkan teknik “Get Rated, Get Reviewed.

Caranya dengan mendorong konsumen ataupun follower brand page anda untuk memberikan ulasan, jangan memfilter atau mengedit ulasan negatif karena baik ulasan positif maupun negatif dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas anda, beri insentif kepada konsumen yang memberi ulasan tetapi jangan menawarkan barang atau kepada pelanggan sebagai imbalan atas ulasan (Marsden & Chaney, 2013).

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Pak Bi  bahwa “dari masa ke masa yang namanya pasar itu usia 15-25-35 yang saat ini diduduki oleh gen-Y dan gen-Z yang lebih dikenal dengan istilah millenial dan zillenial. Gen-Y dan Gen-Z selalu melakukan 3R yakni Review-Rating Rekomendation sesuka hati mereka.”

Oleh sebab itu, pemilik brand harus membuat sites yang baik yang bisa menginisiasi dan memfasilitasi interaksi dan percakapan diantara komunitas yang berada di dalam jejaring sosial mereka. Selain itu, pemilik brand mampu melibatkan konsumen untuk bersedia mempromosikan produk mereka. Caranya, dengan mengubah pendekatan marketing yang biasanya menggunakan 4P (Product, Price, Place, Promotion) menjadi 4E (Evangelist, Engagement, Everywhere, Excitement) .

Lebih lanjut tentang 4E  diulas tuntas di Workshop Offline Ekslusif “Bisa Bikin Brand” tanggal 16-17 Mei 2023 kemarin.

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website subiakto.comindonesiaspicingtheworld.com dan rumahukm.com  serta  subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.

Penulis: JF Sebayang

@jfsebayang