indonesiaspicingtheworld.com. Gen Z, seperti yang kita tahu, adalah generasi yang tumbuh bersama internet dan media sosial. Makanya jangan heran saat mereka punya cara unik dalam menyikapi online shopping. Mereka nggak cuma mencari produk murah atau promo menarik, tapi juga berbelanja dengan tujuan yang lebih dalam, yakni mencerminkan identitas mereka. Menurut survei dari Shopify, 60% dari Gen […]
Author: indonesiaspicingtheworld
HUMBLE, BUT STILL RELATABLE
indonesiaspicingtheworld.com. Pernah bertanya-tanya nggak sih bagaimana caranya brand-mu bisa tampil percaya diri tapi nggak terkesan “pamer”? Humble but relatable? Yakin bisa? Bisa, dong. Yes, ketika brand-mu ingin tampil humble tapi tetap relatable dengan audiens, kamu perlu menggunakan teknik storytelling dengan pengambilan point of view yang tepat agar selalu bisa terkesan membumi dan dekat dengan audiens. Caranya? […]
TIGA KESALAHAN DALAM BRAND COMMUNICATION
indonesiaspicingtheworld.com. Umumnya pebisnis mengalokasikan anggaran yang besar untuk pemasaran, namun sering kali hasilnya kurang memuaskan. Sering kali, masalah bukan pada produk itu sendiri, melainkan pada cara produk tersebut dikomunikasikan kepada konsumen (Miller, 2017). Donald Miller dalam “Building a Story Brand” (2017) menyebutkan ada dua kesalahan yang dilakukan pebisnis saat berkomunikasi dengan audiens mereka. Pertama, Brand […]
indonesiaspicingtheworld.com. Banyak pelaku usaha beranggapan bahwa mereka mampu menetapkan segmen pasar yang tepat untuk produk mereka. Kenyataanya, konsumen bisa datang dari mana saja, termasuk di luar segmen yang telah ditetapkan. Konsumen mungkin membeli produk tersebut karena spontan, untuk memenuhi rasa ingin tahu, atau berdasarkan rekomendasi dari teman (Martin, 2022). Kondisi seperti itu sering kali […]
indonesiaspicingtheworld.com. Storytelling adalah seni yang bukan hanya mampu menarik perhatian, tapi juga membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiens. Di balik setiap brand yang sukses, ada cerita yang menawan dan otentik. Bahkan, sebuah survei oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa brand yang menggunakan storytelling yang kuat mengalami peningkatan loyalitas pelanggan hingga 55%. Jadi, bagaimana cara kita […]
PRODUK BAGUS, KOQ TIDAK LARIS?
indonesiaspicingtheworld.com. Masih banyak pebisnis yang meyakini bahwa produk yang dirancang dengan baik dan didukung riset pasti sukses di pasar. Faktanya, seringkali produk yang dianggap sempurna bisa saja ditolak konsumen, sementara produk yang dianggap aneh justru laris di pasaran. Misalnya: Red Bull, saat pengujian produk mendapat respon negatif, seperti ‘menjijikkan’, ‘rasa seperti obat’ dan ‘saya tidak […]
SETIAP BRAND PUNYA CERITA
“Content is King in The Digital Age, and Stories are The Key to Content” (David Aaker, 2018). indonesiaspicingtheworld.com. Media sosial mendorong perubahan pendekatan strategi pemasaran. Berbeda dengan media konvensional, audiens di media sosial tidak pasif, mereka memegang kendali. Audiens berpartisipasi aktif terhadap pesan yang disampaikan ke mereka melalui “like”, “share” dan “comment”. Oleh sebab […]
indonesiaspicingtheworld.com. Di era digital ini, storytelling bukan lagi cuma sekedar pilihan dalam strategi branding, namun jadi suatu kebutuhan. Menurut survei dari Content Marketing Institute, 72% marketer percaya bahwa konten berbentuk cerita lebih efektif dibandingkan jenis konten lainnya. Kenapa? Karena cerita punya kekuatan untuk menghubungkan brand dengan audiens secara emosional, membuat mereka merasa terlibat dan terikat. Jadi, […]
indonesiaspicingtheworld.com. Saat ini, kita sedang menyaksikan revolusi dalam cara kita mengonsumsi konten digital. Fenomena video vertikal—konten video yang dirancang khusus untuk dilihat dalam mode portrait—sedang melanda dunia marketing. Dari TikTok hingga Instagram Reels, video vertikal tengah menjadi format yang disukai banyak pengguna. Menurut laporan dari Wyzowl, 86% bisnis menggunakan video sebagai alat marketing, dan lebih dari […]
MULAILAH DARI KESAN PERTAMA
indonesiaspicingtheworld.com. Jangan bayangkan konsumen memutuskan pembelian berdasarkan pilihan rasional. Sejumlah studi memperlihatkan pilihan konsumen bisa mengalami bias terpengaruh faktor-faktor lain, misalnya psikologis, kognitif, emosional, budaya atau sosial. Namun, menariknya keputusan irrasional ini terjadi secara sistematis dan berulang sehingga bisa diduga (Ariely, 2008). Inilah yang melatarbelakangi lahirnya ekonomi perilaku yang memadukan ekonomi dan psikologi untuk memahami […]