indonesiaspicingtheworld.com. Di era transformasi digital seperti saat ini, memilih platform media sosial yang tepat adalah kunci untuk membangun branding yang kuat dan relevan. Dan tentu saja, setiap platform memiliki karakteristik audiens dan gaya komunikasi yang berbeda. Jika kamu salah memilih, pesan brand kamu bisa jadi nggak sampai, atau bahkan tenggelam di tengah keramaian. Menurut survei dari Hootsuite, 54% perusahaan mengaku mengalami peningkatan brand awareness secara signifikan setelah menentukan platform yang tepat. Jadi, bagaimana caranya memilih media sosial yang paling sesuai untuk bisnismu?
Kenali Audiensmu Dulu
Langkah pertama sebelum menentukan platform adalah memahami siapa audiens kamu. Apakah bisnismu menyasar Gen Z yang aktif di TikTok, atau lebih cocok dengan profesional di LinkedIn? Data dari Sprout Social menunjukkan bahwa 68% Gen Z lebih banyak menghabiskan waktu di TikTok, sementara 61% profesional senior lebih banyak menggunakan LinkedIn. Seth Godin, pakar branding, pernah mengatakan, “Don’t find customers for your products, find products for your customers.” Artinya, platform yang kamu pilih harus sesuai dengan tempat audiens kamu berkumpul, bukan hanya tren semata.
Format Konten yang Tepat
Setiap platform memiliki format konten yang unik. Instagram lebih mengedepankan visual, TikTok fokus pada video singkat, sementara Twitter efektif untuk pesan singkat yang langsung to the point. Menurut survei HubSpot, brand yang menyesuaikan jenis konten dengan karakter platform memiliki engagement rate 34% lebih tinggi. Jika bisnismu berfokus pada produk visual seperti fashion atau makanan, Instagram mungkin jadi pilihan terbaik. Sementara itu, jika kamu ingin mengedukasi dan membangun kredibilitas, LinkedIn dan YouTube bisa jadi solusi.
Evaluasi Resources dan Waktu
Online presence di semua platform memang menarik, tapi nggak selalu efektif dan realistis. Kamu harus mempertimbangkan resources dan waktu yang kamu punya untuk mengelola konten di setiap platform. Gary Vaynerchuk, seorang tokoh branding ternama, pernah mengatakan, “It’s better to be great on one platform than average across five.” Lebih baik fokus pada satu atau dua platform yang kamu bisa maksimalkan dengan baik daripada menyebar energi tanpa strategi yang jelas di berbagai media sosial.
Analisis dan Evaluasi
Setelah memilih platform, penting untuk terus memantau performa brand-mu di sana. Gunakan alat analitik untuk melihat apakah audiens berinteraksi dengan baik, apakah pesanmu well-delivered, dan apakah ada peningkatan dalam engagement. Survei dari Buffer menyebutkan bahwa brand yang rutin mengevaluasi performa konten mereka di media sosial cenderung mengalami peningkatan ROI sebesar 23%. Jangan ragu untuk melakukan penyesuaian jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi, karena dunia digital terus berubah.
Menentukan platform media sosial yang tepat untuk bisnismu sejatinya membutuhkan riset dan perencanaan. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa membangun brand awareness yang lebih kuat dan mendapatkan audiens yang benar-benar terkoneksi secara emosional dengan bisnismu.
Mau belajar lebih jauh tentang dunia brand? Yuk #belajardaripakbi dan follow akun IG @subiakto, subscribe YouTube Subiakto Official, dan baca berbagai artikel insightful di website www.subiakto.com.
Penulis: Nungki Mayangwangi