indonesiaspicingtheworld.com. Perilaku konsumen sebelum membeli produk melewati tahap mencari informasi dan membuat keputusan pada tiga tahapan, yakni pra-pembelian, selama pembelian, dan pascapembelian (Ives & Learmonth, 1984). Menariknya, perilaku konsumen untuk mencari informasi pra-pembelian semakin intensif sejak berkembanganya penjualan secara online. “Getting information of shopping process is similar to window shopping” (Gefen 2000).
Menurut Pavlou dan Fygenson (2006, ada dua perilaku konsumen online yang penting, yakni pertama, membeli produk dan kedua, mencari informasi produk sebelum membeli produk. Konsumen biasanya memperoleh informasi produk baik melalui website penjual ataupun review dan rekomendasi dari konsumen lain di sosial media.
Oleh sebab itu, penjual harus bisa membangun kepercayaan konsumen dengan memberi informasi valid, kredibel, dan akurat di website mereka (Choudhury et al. 2001). Selain itu, Pavlou dan Fygenson (2006) menekankan penjual online harus memiliki kompetensi, integritas dan kemurahan hati untuk meningkatkan kepercayaan konsumen secara online.
Kepercayaan menjadi faktor penting untuk transaksi online karena konsumen sering punya pengalaman tidak menyenangkan saat bertransaksi. Misalnya, korban penipuan atau menerima produk yang tidak sesuai.
Hadirnya social commerce mampu mengatasi hambatan ketidakpercayaan ini karena platform social commerce memberikan ruang interaksi antar konsumen untuk berbagi pengalaman menggunakan produk yang dapat meningkatkan kepercayaan terhadap produk tersebut.
Jadi, pemilik brand harus membuat konten yang dapat memfasilitasi interaksi dan percakapan di antara komunitas yang berada di dalam jejaring sosial mereka. Hal ini seperti ungkapan Pak Bi, “jaman now konsumen mengkonsumsi konten sebelum mengkonsumsi produk”.
Oleh sebab itu, untuk memenangkan kompetisi di era media sosial, pelaku usaha harus mampu mengelola konten dan sekaligus mengubah pelanggan menjadi promotor yang akan memperkuat citra positif dan memperkuat trust produk brand yang ditawarkan.
Caranya dengan mengubah pendekatan 4P (Product, Price, Place, Promotion) menjadi 4E (Evangelist, Engagement, Everywhere, Excitement).
Bagi yang ini tahu lebih lanjut tentang 4E akan diulas tuntas di maka Workshop Offline Ekslusif “Bisa Bikin Brand” tanggal 16-17 Mei 2023.
Buruan daftar di biolink @subiakto atau hubungi pak Kasim 085223944575 untuk keterangan workshopnya
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight cara membangun bisnis yang sustainable dan profitable, langsung aja ke website subiakto.com & rumahukm.com dan subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.
Penulis: JF Sebayang