Categories
Artikel

TEMUKAN CARA TERBAIK JUALAN DI SOCIAL COMMERCE

indonesiaspicingtheworld.com. Trend perdagangan melalui media sosial semakin meningkat karena baik konsumen maupun produsen dan penjual merasa memperoleh keuntungan.  Media sosial membuat konsumen mudah memperoleh informasi produk tidak hanya berasal dari produsen dan penjual, tetapi juga berasal dari konsumen lain. Disamping itu, produsen dan penjual mendapat manfaat dari rekomendasi positif yang diberikan konsumen yang puas terhadap produk yang ditawarkan.

Oleh sebab itu, Goncalves Curty  dan Zhang (2011) menyampaikan ada tiga pendekatan strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan di social commerce, yakni: transaksional, relasional, dan sosial.

Menurut Goncalves Curty dan Zhang (2011) ada tiga aktor utama dalam social commerce, yakni merchant, customer dan consumer. Merchant merupakan representatif produsen bisnis dan penjual yang menawarkan produk dan layanan untuk memperoleh keuntungan. Consumer merupakan representatif tiap orang yang membeli produk dan layanan baik untuk digunakan sendiri maupun dijual kembali. Sedangkan customer merupakan pembeli yang telah melakukan setidaknya satu kali transaksi bisnis dengan merchant.

Selain itu, Goncalves Curty dan Zhang menyebutkan ada tiga aktivitas utama pada social commerce, yakni transaksi, relasi dan sosial. Aktivitas transaksi bisa terjadi antara sesama merchants (B2B) atau antara merchants and customers (B2C). Sedangkan relasi merupakan hubungan baik yang tercipta baik diantara pedagang (B2B) atau antara pedagang dan pelanggan (B2C) untuk pembelian jangka panjang dan berkelanjutan. Aktivitas relasi berkaitan erat dengan strategi customer relation management yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Selain itu, ada aktivitas sosial yang berhubungan erat dengan komunikasi dan kolaborasi antara pelanggan dan konsumen berupa user-generated content (UGC). UGC berupa foto, video, ulasan produk, dan pertanyaan di situs web perusahaan memainkan “peran yang berharga dalam menciptakan pengalaman berbelanja di lingkungan digital saat ini” (Hayes, 2015).

Selain itu, media sosial membuat orang-orang akan mengatakan apa pun yang mereka suka, tanpa peduli apakah mereka didengar atau tidak. Selain itu, mereka tidak peduli apakah perusahaan menyukainya atau tidak (Levine, 2001).

Oleh sebab itu, Pak Bi  mengungkapkan media sosial yang dinamis membuat kita harus bisa tetap relevan dengan perubahan yang terjadi. Media sosial menjadi sarana untuk membangun kedekatan dengan konsumen. 

Jadi, ini saatnya konsumen menjadi Evangelist untuk terlibat secara aktif (Engagement) menyampaikan keunggulan Produk Anda (Excitement) dan bersedia menjadi reseller Anda (Everywhere)

Bagi yang tertarik tentang 4E akan diulas tuntas di  maka Workshop Offline Ekslusif “Bisa Bikin Brand” tanggal 16-17 Mei 2023.

Buruan daftar di biolink @subiakto atau hubungi pak Kasim 085223944575 untuk keterangan workshopnya

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website subiakto.com dan rumahukm.com  serta  subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.

Penulis: JF Sebayang

@jfsebayang