Categories
Artikel

TREN KONTEN VIDEO VERTIKAL YANG DIGEMARI NETIZEN DUNIA

indonesiaspicingtheworld.comSaat ini, kita sedang menyaksikan revolusi dalam cara kita mengonsumsi konten digital. Fenomena video vertikal—konten video yang dirancang khusus untuk dilihat dalam mode portrait—sedang melanda dunia marketing. Dari TikTok hingga Instagram Reels, video vertikal tengah menjadi format yang disukai banyak pengguna. Menurut laporan dari Wyzowl, 86% bisnis menggunakan video sebagai alat marketing, dan lebih dari separuhnya mulai fokus pada video vertikal untuk meraih engagement yang lebih tinggi. Kenapa sih video vertikal ini bisa sedemikian populer?

  • Lebih Relevan dengan Gaya Hidup Mobile

Mari kita realistis, kita semua hampir tidak bisa lepas dari smartphone. Kebiasaan scrolling layar secara vertikal ini yang membuat video vertikal jadi lebih intuitif dan nyaman. Riset dari Facebook IQ menunjukkan bahwa video vertikal memiliki kemungkinan 90% lebih tinggi untuk ditonton sampai selesai dibandingkan video horizontal. Dengan format ini, kamu bisa menyampaikan brand messgae secara lebih efektif karena audiens tidak perlu repot memutar layar. Ini membuat interaksi jadi lebih alami dan spontan.

  • Menyajikan Cerita yang Lebih Personal

Video vertikal menciptakan pengalaman yang lebih personal. Karena tampil dalam layar penuh, konten video ini memberikan kesan dekat dan langsung ke inti pesan. Ini mirip dengan berbicara langsung satu lawan satu, yang bisa meningkatkan keterlibatan emosional audiens. Gary Vaynerchuk, seorang ahli branding dan pemasaran digital, pernah berkata, “Attention is the new currency.” Dan video vertikal adalah salah satu cara terbaik untuk menangkap perhatian itu, karena formatnya yang mendominasi layar, audiens merasa lebih terhubung dengan konten yang disajikan.

  • Cocok untuk Semua Jenis Konten

Mulai dari tutorial singkat, ulasan produk, hingga sneak peek di balik layar, video vertikal bisa digunakan untuk berbagai jenis konten. Fleksibilitas inilah yang menjadikan video vertikal sebagai alat yang sangat kuat untuk storytelling. Berdasarkan data dari Cisco, 82% dari semua lalu lintas internet akan berasal dari video pada tahun 2024. Ini menunjukkan betapa pentingnya bagi brand untuk mulai merangkul format ini agar tetap relevan dan menarik di mata audiens.

  • Memberikan Pengukuran yang Lebih Akurat

Selain menyajikan pengalaman yang lebih baik, video vertikal juga memungkinkan brand untuk melacak engagement dengan lebih akurat. Algoritma di platform seperti Instagram dan TikTok cenderung mendukung video vertikal karena format ini mendorong interaksi yang lebih lama. Menurut survei dari Social Media Examiner, konten video vertikal mendapatkan interaksi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan konten lainnya. Dengan kata lain, jika kamu ingin membuat brand-mu lebih menonjol, video vertikal bisa menjadi strategi yang tepat.

 

Jadi, di era digital yang terus berkembang ini, video vertikal bukan cuma sekadar tren, melainkan salah satu cara paling efektif untuk terhubung dengan audiens secara lebih mendalam. Mari manfaatkan fenomena ini untuk menceritakan kisah brand kita dengan cara yang lebih menarik dan relevan!

 

Ingin belajar lebih jauh seputar dunia branding, marketing, dan selling? Follow akun IG @subiakto, subscribe YouTube Subiakto Official, dan baca berbagai artikel insightful di website www.subiakto.com

Join workshop BISA BIKIN BRAND tanggal 24-25 September ini bareng Pak @subiakto di Hotel JS Luwansa. Untuk info dan pendaftarannya, kamu bisa langsung intip di link bio beliau. Yuk!

 

Penulis: Nungki Mayangwangi

@mayangwangi