Categories
Artikel

TIDAK MAU RUGI



Mas Yuswohady menyampaikan pendekatan FOMO Marketing di Even “Indonesia Spicing the World” tanggal 24 Agustus 2022 yang lalu. Trend FOMO karena adanya pengaruh bias kognitif: Scarcity Error, Social Proof dan Loss Aversion.

Loss Aversion merupakan bentuk bias kognitif yang memperlihatkan manusia lebih menghindari kerugian daripada keuntungan. Orang beranggapan rugi dua kali lebih berat daripada untung (Kahneman, 2011).

Hal ini yang mendorong sebagian besar orang untuk mencoba sesuatu yang baru akan meminta rekomendasi dari orang lain untuk menghindari kerugian. Meski oarng membutuhkan rekomendasi orang lain, tapi mereka akan mengutamakan rekomendasi dari orang yang mereka percaya.

“If somebody you trust suggests something is meaningful, that is more important to you than information presented in an impersonal way.” (Phillips & Rasberry, 2003)

Rekomendasi dari orang yang dipercaya, inilah yang membuat Word of Mouth (WoM) lebih powerful dibanding iklan. Oleh sebab itu, bagi yang berminat menjadi Opinion Leader atau Influencer maka perlu membangun PERSONAL BRAND sehingga terpercaya dan menjadi rujukan anggota di komunitasnya.

Bagi yang tertarik membangun PERSONAL BRAND, silahkan daftar Workshop Personal Branding yang akan diselenggarakan tanggal 30-31 Agustus 2022

 

Penulis: JF Sebayang


#ReBrandingIndonesia #IndonesiaSpicingTheWorld #IndonesiaMembumbuiDunia #BisaBikinBrand #MedanBisaBikinBrand #SCopywriting #SPowerCopywriting #workshopCopywriting #EasyCopywriting #MagnetBranding #ContentCreation #ValueCreation