Since di era ini bisnismu nggak cuma berkutat di menciptakan loyalist, tapi advocate, kamu sudah saatnya membangun brand dengan langkah yang benar. Dan salah satu syarat membangun brand bisa berhasil adalah dengan menciptakan Call-To-Action (CTA) yang kuat.
Call-To-Action ini bukan lagi perkara ending dari sebuah kalimat yang isinya berupa ajakan melakukan sesuatu, tapi lebih dari itu.
Nike, Rolex, McD, BTS, dan brand-brand sukses lainnya, menerapkan unsur ini dalam upaya branding-nya. Masih ingat fenomena viral McD X BTS? Ingat rilisnya Nike Air Jordan dengan harga tinggi? Kok bisa? Bisa, karena mereka sudah punya kekuatan Call-To-Action yang luar biasa. Bukan cuma menawarkan basic dan expected benefit, tapi mereka punya extra yg diinginkan customer. Tanpa mereka harus heboh mengajak dan membujuk orang untuk mengonsumsi, orang datang dengan sendirinya tanpa dipaksa.
By the way, cara untuk membangkitkan emosi customer ini dipelajari di neuroscience. Dengan menerapkan neuroscience, brand yang sedang dibangun akan punya Call-To-Action yang bisa memengaruhi otak customer yang kemudian mengendalikan behaviour mereka.
Neuroscience looks at how the brain influences a person’s behaviour.
Ini sangat perlu dipelajari apalagi bagi kamu yang sedang membangun brand, karena pada dasarnya branding akan selalu berhubungan dengan emosi dan perilaku manusia. Terlebih di era disrupsi, bisnismu wajib punya elemen Call-To-Action yang kuat untuk menjadikan customer-mu tribes yang membesarkan bisnismu.
Pelajari tentang Call-To-Action di Workshop-workshop berikutnya bersama Pak @subiakto dan bagaimana membangun brand dengan benar. Selebihnya tentang brand, bisa kamu dapat lewat workshop-workshop Pak Bi atau lewat media sosialnya.
Penulis: Nungki Mayangwangi