Categories
Artikel

“MENANTANG” DISRUPSI DIGITAL

Siap dengan kejutan-kejutan di era disrupsi?

Salah satu jenis disrupsi yang paling terasa dampaknya adalah disrupsi digital. Disrupsi digital ini mengacu pada apapun tentang aset digital yang mengubah (secara radikal) perilaku, budaya, pasar, industri, dan tetek bengeknya.

Disrupsi digital menggambarkan perubahan yang terjadi ketika teknologi, layanan, dan model bisnis dalam aspek digital memengaruhi dan mengubah nilai produk dari industri yang ada.

Unsur-unsur baru ini mengganggu status quo, dimana memaksa bisnis untuk mengevaluasi kembali pasar dan menyesuaikannya. Perubahan yang memaksa perubahan juga istilahnya.

Apa sih yang membuat ini terjadi?

Umumnya, disrupsi digital terjadi sebagai dampak dari berbagai inovasi di dunia digital seperti big data, machine learning (ML), internet of things (IoT), dan the bring your own device (BYOD).

Sebetulnya dari dulu kita sudah mengalami disrupsi ini, contohnya mobil yang menggantikan kuda dan kereta, lampu listrik yang menggantikan lampu minyak, ponsel yang menggantikan telepon rumah, dan sebagainya. Jadi, fenomena disrupsi ini sudah lama eksis. Istilah “disrupsi”-nya yang baru ramai diperbincangkan beberapa tahun terakhir ini.

Belakangan, ada beberapa disrupsi juga yang happening:

  • Kamera digital yang mendisrupsi kamera tustel/kamera film
  • Model bisnis “freemium” seperti Spotify, LinkedIn, Dropbox
  • Jasa on-demand seperti Gojek dan Grab, yang menggantikan taksi konvensional
  • Bacaan elektronik yang menggantikan bacaan cetak

Lantas apa kabar para pelaku bisnis menghadapi fenomena ini?

Untuk tetap berkompetisi, kamu mesti paham bahwa dengan adanya disrupsi, berarti kebutuhan konsumen juga mengalami shifting. Makanya, dengan memahami disrupsi dengan baik dan mengantisipasinya, kamu akan mampu menjaga existing customer sekaligus tetap membuka peluang buat customer baru bisa masuk. Dengan memahami disrupsi, kamu akan selalu menyadari dinamika perilaku manusia dan berbagai tren yang bakal terus terjadi setiap waktu.

Senang atau nggak senang, disrupsi ini bakal terus terjadi seiring perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang. Dan mau nggak mau, kita harus siap menghadapi dan mengatasi.

Bagi yang sudah mengikuti Workshop Brand Disruption-nya Mas Dion dan Pak Bi kemarin, pasti sudah tahu cara mendisrupsi. Yang belum? Tunggu Workshop berikutnya dari Pak Bi, yaa! Jangan sampai ketinggalan.


Penulis: Nungki Mayangwangi

@mayangwangi