Categories
Artikel

KUNCI SUKSES BERBISNIS DI SOCIAL COMMERCE

Search engine, rekomendasi atau komentar di media sosial dan iklan di media sosial menjadi pilihan konsumen Indonesia untuk mencari produk atau brand baru. Media sosial telah berubah dari sarana bersosial dan berinteraksi menjadi sarana aktivitas bertransaksi dan berjualan. Social sharing  merupakan salah satu keunggulan media sosial sebagai channel untuk menjalankan aktivitas e-commerce.

Social sharing berbeda dengan customer reviews. Social sharing berupa berbagi informasi dengan teman di situs jejaring sosial, sedangkan customer reviews berupa informasi yang dibagikan kepada konsumen online yang tidak dikenal (Liang, et.al, 2011). Oleh sebab itu, kualitas hubungan yang baik sangat mempengaruhi social sharing yang terjadi di jejaring sosial.

Studi yang dilakukan Liang, et.al, (2011) memperlihatkan bahwa kualitas hubungan (berupa kepercayaan, komitmen, dan kepuasan) berpengaruh besar terhadap pembelian produk melalui social commerce.  Selain itu, social support dan kualitas site  (baik berupa website maupun brand pages) mempengaruhi niat untuk membeli produk melalui social commerce. Jadi, social support yang baik akan menghasilkan customer loyalty.

Social support menjadi faktor penting karena interaksi di social media yang bersifat virtual dan tidak berwujud. Social support ini biasanya berupa dukungan informasi dan dukungan emosional (Madjar, 2008). Dukungan informasi berupa pengetahuan, rekomendasi, nasihat, atau yang dapat membantu untuk memecahkan masalah. Sedangkan, dukungan emosional berupa pesan yang menunjukkan  kepedulian, pengertian, atau empati.

Social support di social commerce membuat anggota komunitas (follower) saling  berbagi informasi dan rekomendasi untuk membantu memecahkan masalah sesama anggota komunitas. Semakin intensif interaksi sesama anggota semakin dekat, meningkatkan kepercayaan dan menciptakan persahabatan.

Oleh sebab itu, pemilik brand harus membuat sites yang baik yang bisa menginisiasi dan memfasilitasi interaksi dan percakapan diantara komunitas yang berada di berada di dalam jejaring sosial mereka. Selain itu, pemilik brand mampu melibatkan konsumen bersedia mempromosikan produk mereka. Caranya, dengan mengubah pendekatan marketing yang biasanya menggunakan 4P (Product, Price, Place, Promotion)  menjadi 4E (Evangelist, Engagement, Everywhere, Excitement) .

Lebih lanjut tentang 4E akan diulas tuntas di  maka Workshop Offline Ekslusif “Bisa Bikin Brand” tanggal 16-17 Mei 2023.

Bagi yang tertarik, buruan daftar di biolink @subiakto atau hubungi pak Kasim 085223944575 untuk keterangan workshopnya

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

Silahkan subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.

Penulis: JF Sebayang

@jfsebayang