Sepenting apa sih copywriting buat bisnismu?
Banyak di antara kamu yang masih belum paham betapa esensialnya peran copywriting terutama buat kamu yang sedang menjalankan bisnis. Jangankan paham, definisi dan konsep dasar copywritingnya aja kamu masih bertanya-tanya.
Nah, basic tentang copywriting bisa kamu scroll down di Instagram saya @mayangwangi atau Instagram Pak Bi @subiakto. Banyak yang bisa kamu baca disitu. Baru setelah paham konsep dasarnya, kamu bisa lanjut baca artikel ini.
Oke. Bicara soal copywriting berarti bakal bicara juga soal marketing. Kita merunut dulu ke sejarah marketing-nya sendiri. Marketing berawal dari selling. Ilmu selling lahir pada saat uang mulai diperkenalkan di peradaban manusia sekitar 2500 SM, right after era barter. Selling, seperti yang kita tau, adalah konsep dari “ada uang, ada barang”. Bahasa ekonominya product and price.
Lalu, sekitar tahun 1948, konsep selling dengan product + price dilengkapi dengan 2P yang lain yaitu place and promotion. Ini berarti, selling berkembang konsepnya jadi 4P: product, price, place, and promotion. Kurang lebih diterjemahkan seperti ini: produknya bagus, harganya murah, distribusinya mudah diakses, dan promosinya menarik. Inilah awal marketing lahir, yaitu marketing 1.0 alias marketing 4P. Konsep 4P ini tentu saja perlu dikomunikasikan ke konsumen. Cara mengkomunikasikannya adalah lewat copywriting.
Setelah itu, lahir marketing 2.0, marketing 3.0, dan marketing 4.0. Semua dikomunikasikan dengan copywriting, tapi cara dan metode pendekatannya berbeda di setiap era. Makanya copywriting yang kamu pake di marketing 1.0 jelas bakal beda dengan copywriting yang kamu pakai di marketing 2.0, marketing 3.0, dan marketing 4.0. Apa sih bedanya? Mari simak “rumus” ala Pak Bi berikut ini:
Marketing 1.0: daya tariknya ada di produk yang lebih bagus
Marketing 2.0: daya tariknya menyesuaikan dengan ritual/habit konsumen
Marketing 3.0: daya tariknya adalah produk yang memberikan identitas, sehingga membentuk konsumen “jadi siapa”
Marketing 4.0: daya tariknya adalah produk yang bisa membuat konsumen masuk ke komunitas tertentu dimana akan lahir rasa bangga terhadap produknya
Copywriting-lah yang bertugas mengkomunikasikan itu semua ke konsumen. Copywriting akan menyampaikan pesan dan mengkomunikasikan daya tarik dari produkmu. Daya tarik ini diwujudkan jadi sebuah Call To Action (CTA). Lalu gimana metode copywriting yang dipakai? Kamu tinggal liat aja ke rumus Pak Bi di atas. Kalo dipelajari, kamu bisa menemukan jawabannya.
Karena sekarang kita hidup di era 4.0, maka penerapan copywriting-nya nggak lagi membahas produk, keunggulan, dan fitur-fitur fisiknya. Masyarakat udah nggak terlalu peduli. Yang dibutuhkan di era marketing 4.0 adalah engagement. Maka copywriting yang relevan adalah yang customer-centric. Gunakan copywriting yang mengangkat customer sebagai prioritas. Berikan apa yang mereka inginkan secara emosional dalam rangka membuat mereka jatuh cinta, setia, dan jadi pembela.
Gimana, udah siap bertarung di pasar kompetisi?
Penulis: Nungki Mayangwangi