Categories
Artikel

CITY BRANDING 4.0

Branding merupakan proses menciptakan asosiasi mental yang unik di benak konsumen yang menghubungkannya dengan sebuah nama, simbol, atau jenis identitas lainnya untuk membangun kesadaran terhadap nama/simbol tersebut dan menciptakan citra positif di benak konsumen dan pada akhirnya terbentuk pelanggan setia (Aaker dan Joachimsthaler, 2000). Oleh sebab itu, sebuah Brand harus selaras antara kenyataaan dan persepsi (Gallarza et al. 2002). Namun, Place Brand berbeda dengan Produk Branding atau Korporasi Branding yang bentuk fisiknya bisa di temukan atau melalui pengalaman menggunakan produk Brand. Sebuah Place Brand merupakan fenomena virtual (Govers, 2015).

              Sebagian besar orang terpapar Brand Image sebuah tempat secara virtual melalui percakapan word of mouth (Beerli dan Martín 2004). Sirakaya dan Woodside (2005) mengemukakan word of mouth merupakan salah satu sumber informasi terpenting untuk membentuk Brand Image sebuah tempat. Perkembangan teknologi informasi semakin memperbesar pengaruh word of mouth melalui percakapan di media sosial (Xiang dan Gretzel 2010). Misalnya, saat Mezut Ozil memposting aktivitasnya menjalankan Sholat Jumat di Mesjid Istiqlal (Jakarta) dan memperoleh 1.423.163 likes dan 24.656 comments menunjukkan sebuah postingan di media sosial mampu menjangkau audiens secara luas.

              Kondisi ini menyebabkan kampanye Place Branding dengan menggunakan iklan menjadi kurang efektif dan membuang uang saja (Govers et al., 2007). Robert Govers (2015) mengemukakan teknologi informasi, media sosial  dan pemasaran word of mouth dengan membagi pengalaman mengunjungi sebuah tempat akan menjadi sarana “Place Branding” di masa depan.

              Hal ini sejalan dengan materi yang disampaikan Pak Bi di workshop “Branding, Marketing Selling”, yang memperkenalkan transisi dari era yang berorientasi produk (Branding 1.0) menuju era yang berorientasi  Brand advocate (Branding 4.0). Brand Advocate merupakan sekumpulan pelanggan setia yang akan mempromosikan, mendukung, dan membela Brand Anda dengan membuat testimoni tentang pengalaman mereka dengan tempat (destination).

Bagi pemerintah daerah ataupun pengelola tempat tujuan wisata (destinasi)  yang tertarik mengubah “pengunjung menjadi Brand Advocate’, silahkan untuk mengikuti serial workshop “Branding Marketing Selling”, “Magnet Branding” dan “Brand Distruption”

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia Pesona Kota-Kota di Indonesia
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia

Silakan subcribe channel Youtube pak Subiakto, untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.