Categories
Artikel

CEO BRANDING: ANTARA CITRA DAN REPUTASI

indonesiaspicingtheworld.com. Saat ini kita dengan mudah menemukan akun akun di Instagram yang menuliskan “CEO sebuah Perusahaan” di bio mereka. Padahal, istilah CEO tidak ada dalam Bahasa Indonesia, istilah yang digunakan untuk pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan adalah direktur utama. Meski demikian, sejak tren perusahaan rintisan tumbuh dan berkembang di Indonesia, istilah CEO menjadi biasa digunakan.

 

Sejumlah studi memperlihatkan ada keterkaitan antara reputasi CEO dengan reputasi perusahaan. Studi Gaines-Ross (2000) menyebutkan  reputasi CEO berkontribusi terhadap 45 persen reputasi perusahaan. CEO sering kali dianggap mewakili wajah perusahaan dan biasanya lebih sering terpublikasi di berbagai media yang berdampak pada reputasi perusahan.

 

Misalnya, Steve Jobs yang memiliki citra dan reputasi yang positif di mata publik, saat ia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada tanggal 24 Agustus 2011, saham Apple turun hampir 3 persen pada hari itu, setara dengan nilai perusahaan sekitar $10 miliar (Fetscherin, 2015).

 

Begitu besarnya pengaruh CEO terhadap kinerja perusahaan, maka Fetscherin  (2015) memperkenalkan istilah ‘CEO Brand’  yang merupakan kombinasi antara CEO image dan CEO reputation. Fetscherin  menyebutkan CEO image dipengaruhi persona dan personality CEO, sedangkan CEO reputation dipengaruhi prestige dan performance CEO.

 

Oleh sebab itu, Fetscherin  (2015) menawarkan pendekatan CEO branding mix yang terdiri dari performance, prestige, personality dan persona sebagai landasan strategi komunikasi dan branding untuk memperkuat personal brand CEO.

 

Sejalan dengan Fetscherin, Pak Bi menyampaikan PERSONAL BRAND berawal dari KOMPETENSI melalui kerja keras dan disiplin. Hasil dari kompetensi menghasilkan PRESTASI dan prestasi yang diperoleh secara terus menerus akan menciptakan REPUTASI yang akan menjadi LEGACY.

 

Lebih lanjut, Pak Bi dalam “Kitab Bisa Bikin Brand” menjelaskan “Personal Brand” adalah nama seseorang yang punya makna. Makna tersebut dirumuskan dari nilai-nilai yang ada pada diri pemilik nama tersebut.

 

Pak Bi menyebutkan ada tujuh nilai yang bisa digunakan untuk menciptakan personal brand. Lengkapnya dapat disimak dalam “Kitab Bisa Bikin Brand” atau klik  http://pakbibaca.in untuk mendengarkan audio book “Kitab Bisa Bikin Brand”

Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website subiakto.comindonesiaspicingtheworld.com dan rumahukm.com  serta  subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

 

Penulis: JF Sebayang

@jfsebayang