Saat ini pelaku usaha yang berorientasi pada produk mengalami tantangan semakin berat. Mereka dituntut terus menerus untuk menemukan cara memperbaharui produk mereka agar berbeda dengan produk sejenis yang beredar di pasaran. Selain itu, konsumen menuntut fitur yang baru dengan harga yang terjangkau.
Namun, prakteknya setiap penambahan fitur baru akan membutuhkan biaya produksi yang lebih besar. Belum lagi dengan mudah pesaing dengan cepat meniru produk baru tersebut dengan biaya produksi yang lebih rendah. Oleh sebab itu, Joseph Pine II dan James H. Gilmore (1999) mengungkapan saat semakin sulitnya menciptakan diferensiasi produk, maka produk berubah menjadi komoditas. Oleh sebab itu, menciptakan pengalaman bagi konsumen jauh lebih bermakna daripada menambahkan fitur baru yang mahal.
Lebih lanjut, Bean & Van Tyne (2011) menyampaikan pengalaman yang relevan dengan konsumen dan berkesan akan memberikan nilai bagi konsumen. Semakin tinggi nilainya bagi konsumen, maka mereka bersedia membayar dengan harga yang tinggi. “People will pay more for a better customer experience (Gary Tucker). ”
Begitu pentingnya sebuah pengalaman sehingga Pak Bi mengungkapkan proses branding dimulai saat ‘gigitan pertama’. Disinilah pentingnya “First Impression”. Oleh sebab itu, pelaku usaha perlu sejak awal merancang persepsi yang ingin diciptakan di benak konsumen. Caranya dengan 15 Langkah Magnet Branding.
Bagi yang tertarik dengan 15 langkah Magnet Branding “mengubah Produk menjadi Pengalaman” segera gabung di Workshop “Magnet Branding” tanggal 27, 28 Pebruari-1 Maret 2023.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Origin in Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silahkan subcribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.
Penulis: JF Sebayang
