“State of the Global Islamic Economy Report” tahun 2019-2020 menyebutkan masyarakat Muslim menghabiskan US $ 2,2 triliun pada 2018 pada sektor makanan, farmasi, dan gaya hidup yang sejalan dengan prinsip Islam.
Pengeluaran ini diperkirakan akan bertumbuh sekitar 6,2% sehingga diperkirakan akan mencapai US $ 3,2 triliun pada tahun 2024.
Laporan ini menyebutkan aspek konsumsi masyarakat Muslim meliputi sektor :
(1) Makanan Halal (Halal Food)
(2) Farmasi Halal (Halal pharmaceuticals)
(3) Kosmetik Halal (Halal cosmetics)
(4) Busana Islami (Modest fashion)
(5) Wisata Ramah Muslim (Muslim-friendly tourism)
(6) Media dan Rekreasi Halal (Halal media and recreation)
(7) Keuangan Islam (Islamic finance)
Indonesia memiliki kekayaan Biofarmaka mencapai 66 jenis tanaman dan tradisi membuat ramuan minuman sehat (herbal medical drink) yang dikenal dengan Jamu memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi produsen terbesar untuk sektor Makanan/Mimuman Halal, Farmasi Halal (Halal pharmaceuticals) dan Kosmetik Halal (Halal cosmetics).
Namun seperti yang disampaikan Pak Bi, bahwa tidak cukup bilang “Halal”, harus ada pembuktiannya.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Halal Khas Indonesia”.