Categories
Artikel

PAK BI X RAFEEQ BRANDING: DARI KAOS BBB LUSUH, JADI LIVE BARENG TENTANG PINBALL MARKETING

Di awal minggu ini, Rizki, yang memiliki jasa branding muslim Rafeeq Branding, mengunggah video dirinya memakai kaus Bisa Bikin Brand (BBB) yang didapatkan saat mengikuti workshop tahun 2016. Hingga saat ini, Rizki masih setia memakai kaus tersebut, yang warna hitamnya jadi mbladus (luntur) dan sablonan tulisan “Bisa Bikin Brand” sudah banyak terkelupas karena sudah sering dicuci bertahun-tahun.

Pak Bi me-repost postingan Rizki, dan mengatakan akan mengirimi kaus BBB yang baru karena telah menjadikannya sebagai kaus kebanggan. Nah, dua hari yang lalu, Rizki dan Pak Bi live bareng untuk membahas tentang kondisi market saat ini yang berubah karena perkembangan zaman, yang berkaitan dengan pinball marketing.

 

Kata Pak Bi, perubahan di dunia marketing sangat cepat karena adanya sosial media, membuat kita semua berada di era pinball marketing.

 

Dalam dunia marketing media sosial, metafora bowling tidak cocok lagi karena di arena ini, marketing digambarkan lebih baik sebagai permainan pinball. Perusahaan menyajikan “bola pemasaran” (merek dan pesan pembangunan merek) ke dalam lingkungan pasar yang dinamis dan kacau.

Rizki bertanya kepada Pak Bi, apakah benar pinball marketing bisa membuat brand kita terkenal tanpa biaya yang mahal? Pak Bi menjawab, perubahan marketing otomatis mengubah cara membranding. Nah, perubahan yang cepat karena adanya sosial media ini mengubah perilaku konsumen kita dan kita tidak dapat memungkiri bahwa kita sudah berada di era pinball marketing.

 

Marketing zaman dulu dianalogikan sebagai permainan bowling, di mana kita yang memegang dan melempar bolanya dengan track yang lurus dan pin yang diam tak bergerak. Anggaran TV dan iklan yang besar ibarat bola yang digulirkan pemasar yang mencoba untuk mencapai pin atau konsumen. Semakin besar dan berat bolanya, maka akan semakin banyak “pin” yang terpukul.

 

Bowling marketing, strategi marketing 4P itu ada di era Marketing 1.0. Banyak yang belum menyadari kalau strategi marketing 4P (Product, Price, Place, Promotion) sudah tidak relevan lagi sekarang. Bahkan, perubahan dari Marketing 1.0 yang berfokus di produk ke Marketing 2.0, di mana produk akan dibeli apabila sesuai dengan perilaku konsumen, sudah terjadi sekitar awal tahun 1990an. 

 

Sementara itu, di Marketing 3.0 produk akan dibeli selama menunjukkan identitas konsumennya. Marketing 4.0, atau era pinball marketing, mengedepankan engagement dan kedekatan emosi karena kalau sudah dekat, barang apa saja dengan harga berapapun juga akan dibeli konsumen.

 

Kata Pak Bi, launching produk harus dilakukan dengan benar di era pinball marketing, atau diibaratkan sebagai launcher yang meluncurkan bola. Setelah launching, “bola” dimainkan oleh ekosistem, atau reaksi pasar, dan kita sebagai pemilik brand memiliki kontrol pada activation, yang diibaratkan dengan kedua tuas permainan pinball.

 

Kalau ingin menjadi yang terdepan di era pinball marketing, jangan sampai lewatkan Workshop Online Branding Marketing Selling 1.0 – 4.0 yang diadakan melalui Zoom pada Jumat, 14 Oktober hingga Sabtu, 15 Oktober 2022 pukul 19.00-22.00 WIB. 

 

Anda dapat mendaftar melalui link yang terdapat di bio Instagram @Subiakto atau klik di sini, atau Anda juga bisa menghubungi admin Kasim melalui WhatsApp di 0852 2394 4575. Pantau terus akun media sosial Bisa Bikin Brand serta Bukan Akademi di Twitter dan Instagram agar tidak kelewatan kabar workshop terbaru!

 

Penulis: Nadia VH

@nadiavetta