Categories
Artikel

EARLYVANGELIST: SAAT PEMBELI AWAL JADI BRAND EVANGELIST

indonesiaspicingtheworld.com. Bagi entrepreneur pendatang baru, tantangan utama yang dihadapi saat memulai usaha mereka adalah mendapatkan pelanggan dalam waktu yang singkat. Meskipun telah menawarkan produk baru dengan nilai tambah yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Namun, belum tentu produk tersebut menarik perhatian konsumen untuk membelinya.

 

Oleh sebab itu, Steve Blank (2013) menyebutkan pelaku usaha sebaiknya memiliki “Earlyvangelists” yaitu  sekelompok konsumen pembeli awal yang menyebarkan informasi yang baik tentang produk yang mereka gunakan.

 

“Earlyvangelists” merupakan kelompok early adopters yang bersedia mengambil risiko untuk mencoba produk atau layanan yang baru dan memiliki uang untuk membelinya (will to pay).

 

Sekelompok early adopter merupakan ‘visionary customers’ yang dapat memberikan umpan balik kepada pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk yang sedang dikembangkan (Blank, 2013).

 

Selain itu, Geoffry Moore (1991) mengungkapkan meski awalnya sebuah produk belum sepenuhnya memiliki value-nya yang jelas, tapi dengan  ‘fitur yang hebat’ dapat memicu antusiasme ‘crowd’ (kerumunan) early adopter.

 

Early adopter dengan kepribadian keterbukaan (openness) dan ekstraversi (extraversion) merupakan konsumen yang berpotensi menjadi ‘Brand Evangelist’ (Matzler et al, 2007). “Earlyvangelists” ini cenderung terbuka untuk mencoba hal-hal baru dan memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Selain itu, memiliki  emosi positif dan kemandirian dalam menilai

 

Oleh sebab itu, Pak Bi  dalam “Kitab Bisa Bikin Brand” memperkenalkan adoption kategori untuk memberikan wawasan bagi entrepreneur pendatang baru  untuk mengenali tingkat penerimaan konsumen terhadap sebuah produk.

 

Selain itu, Pak Bi juga memperkenalkan marketing 4.0  yang bertujuan untuk mengubah pelanggan menjadi promotor produk anda.

 

Selain itu, marketing 4.0 merupakan pendekatan yang fokus untuk membangun tribes yang kuat sebagai crowd early adopters yang akan mempopulerkan sebuah produk kedalam jejaring interpersonal mereka.

 

 

Lebih lengkap tentang “adoption category dan marketing 4.0 bisa dibaca pada “Kitab Bisa Bikin Brand” atau nikmati versi “audio book” dengan klik aja http://pakbibaca.in dan ikuti serial workshop “Bisa Bikin Brand”

 

 

Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website  subiakto.comindonesiaspicingtheworld.com dan rumahukm.com  serta  subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

 

Penulis: JF Sebayang

@jfsebayang