As markets change, marketing theories must also change to accommodate them. (Kozinets, et al, 2010).
Internet mengalami loncatan perubahan semenjak hadirnya platform Web 2.0, sebuah platform aplikasi yang memfasilitasi pengguna untuk berbagi informasi secara interaktif. Platform ini berpusat pada pengguna, sekaligus memfasilitasi pengguna untuk saling berkolaborasi di World Wide Web. Beberapa bentuk Platform Web 2.0 antara lain: web based communities, hosted services, web applications, social-networking sites, video-sharing sites, wikis, dan blog.
Berbagai platform Web 2.0 mendorong penggunanya untuk berpartisipasi aktif dengan berbagi konten dan informasi menyebabkan semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya secara online. Selain itu, plaform ini memudahkan konsumen untuk membuat produk review yang mempengaruhi konsumen lain untuk membeli produk.
Kondisi ini berpengaruh terhadap strategi marketing dan branding. Oleh sebab itu, Pak Bimemperkenalkan cara menyiasati konsumen di setiap perbedaan era Marketing. Setiap era memiliki strategi yang berbeda, yakni: Marketing 1.0-Product Centric; Marketing 2.0-Consumer Centric; Marketing 3.0-Customer Identity dan Marketing 4.0- Community Base.
Lebih lanjut, Pak Bi menyampaikan consumer centric merupakan pendekatan dengan melakukan survei kecil-kecilan tentang kebutuhan/problem/habit/ritual sebelum bikin produk. Hasil survei kecil-kecilan ini menjadi produk insight yang menjadi rujukan untuk membuat produk. Lebih lengkap untuk setiap tahapan tersaji dalam 15 langkah “Magnet Branding”
Bagi pelaku usaha yang tertarik mengembangkan produk insight yang dapat mengubah produk menjadi pengalaman tak terlupakan, segera daftarkan diri anda di Workshop “Magnet Branding” yang akan dilaksanakan 28-30 November 2022
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Made in Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silakan subcribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto.Official untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.
Penulis: JF Sebayang