Ilmu pemasaran mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan. Tahun 2002 muncul istilah “Neuromarketing” yang memadukan antara neuroscience and marketing. Pendekatan “Neuromarketing” membantu pemasar untuk memahami cara kerja otak konsumen dan memanfaatkan cara kerja otak tersebut untuk merancang program dan kegiatan pemasaran.
Ada dua faktor yang membuat neuroscience memberikan terobosan besar dalam dunia pemasaran,. Pertama, Antonio Damasio seorang ahli syaraf menerbitkan buku “Descartes’ Error” tahun 1995 yang mengubah konsep tentang perasaan dan rasionalitas. Damasio mengungkapkan perasaan yang mempengaruhi keputusan rasional yang kita buat. Kedua, kemajuan teknologi membuat kita dapat mengukur aktivitas otak, sehingga pemasar bisa mengetahui bagaimana orang berpikir dan mengambil keputusan serta bagaimana orang berpikir tentang Brand.
Penerapan neuroscience memberikan kontribusi besar terhadap pengetahuan tentang “Ingatan.” Pengetahuan dan pemahaman tentang “ingatan” membuat pemasar dapat mengukur perbedaan antara Brand Recognition dan Brand Recall berdasarkan aktivitas otak (du Plessis, 2005). Neuroscience memperkuat keyakinan pemasar bahwa Brand menempel kuat dalam ingatan konsumen. The Brand Exists as a Neural Network of Memories (Franzen dan Bouwman, 1999).
Seiring berjalannya waktu dan perubahan perilaku konsumen, mendorong Pak Bi merevisi materi “Bisa Bikin Brand” yang diperkenalkan tahun 2016. Materi “Bisa Bikin Brand” telah memasukkan pendekatan neuroscience sehingga relevan dengan situasi kekinian.

Bagi pelaku UMKM yang tertarik membangun Brand dengan pendekatan Neuroscience yang relevan dengan kekinian, yuk gabung di Workshop Offline Eksklusif “Bisa Bikin Brand” tanggal 19-20 September 2022.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Made in Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silakan subcribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto.Official untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.
Penulis: JF Sebayang