Dewasa ini, konten dan produk menduduki posisi yang sama. Kata Pak Bi, audiens mengonsumsi konten sebelum mengonsumsi produk. Artinya, lewat konten, customer-mu akan bisa menentukan pilihan untuk mengkonsumsi produkmu atau nggak. Makanya muncul istilah, “content is king”. Konten inilah yang akan menjembatani antara bisnismu dengan customer di luar sana.
Ingat keberadaan iklan yang perlahan makin turun penikmatnya? Kini audiens seakan lebih memilih untuk menikmati sajian konten bernarasi lewat video yang berseliweran di YouTube, salah satunya. Narasi ini jadi kekuatan tersendiri, dan berhasil mendisrupsi iklan yang Berjaya pada masanya.
Customer di era ini lebih menyukai suguhan storytelling dengan pesan menyentuh atau menghibur. Dan konten video adalah format paling tepat untuk memenuhi minat pasar. Dengan hadirnya TikTok dan reels di Instagram, ada begitu banyak konten terangkat jadi viral. Makanya kita bisa menarik kesimpulan bahwa konten berbentuk video memang sangat disukai audiens.
Fakta-fakta penting soal kekuatan video:
✔️ Di tahun 2017, blog official YouTube menemukan bahwa horang-orang menghabiskan lebih dari satu milyar jam cuma untuk menonton YouTube setiap hari
✔️ Twitter mengungkapkan bahwa ternyata ada 2 milyar video yang ditonton di platform ini setiap harinya. Katanya, cuitan dengan video bisa dapat engagement 10 kali lebih dahsyat dibanding yg tanpa video
✔️ Di tahun 2019, konten berbasis video menyumbang 80% trafik pengguna internet
✔️ Video yang ada di media sosial menghasilkan 1.200% lebih banyak share dibanding konten biasa yang terdiri dari gambar dan teks
✔️ Jumlah konsumsi video dari perangkat mobile tiap tahunnya naik 100%
Dengan kenyataan-kenyataan di atas, dampak transformasi digital memang nyata adanya. Itulah kenapa disrupsi digital juga bisa terjadi kapan saja berkat berbagai inovasi dan model bisnis baru yang terus mengalami perubahan. Kamu sudah siap?
Untuk benar-benar siaga menghadapi dengan strategi-strategi efektif buat bisnismu, segera ikuti Workshop-workshop berikutnya bersama Pak @subiakto dan bagaimana membangun brand dengan benar. Selebihnya tentang brand, bisa kamu dapat lewat workshop-workshop Pak Bi atau lewat media sosialnya.
Penulis: Nungki Mayangwangi