Ada dua istilah yang kerap kita baca berkaitan dengan bahan dasar bumbu, yaitu Herba (Herbs) dan Rempah (Spices). Menurut van Wyk (2013), herba merupakan daun atau ranting daun tanaman aromatik yang digunakan untuk menambah cita rasa masakan. Sedangkan rempah merupakan bagian tumbuhan (kulit kayu, rimpang, bunga, buah, biji) yang ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah sedikit dengan tujuan untuk meningkatkan cita rasa. Serai/sereh merupakan salah satu herba yang paling banyak digunakan dalam produk masakan karena memiliki rasa dan aroma yang khas.
Sereh (Cymbopogon citratus) merupakan tumbuhan famili rumput-rumputan (Poaceaetanaman) yang berasal dari India dan banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis di dunia. Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat seperti lemon karena mengandung senyawa sitronelal, sitronelol, dan geraniol. Aroma wangi ini yang membuat minyak atsiri sereh banyak digunakan dalam industri kosmetik dan parfum.
Selain sebagai bumbu masakan, sereh juga digunakan sebagai tanaman obat. Dalam Formularium ramuan obat tradisional Indonesia menyebutkan ramuan untuk Encok /Pegal Linu dapat menggunakan sereh dengan cara merebus sereh dengan 2 gelas air hingga menjadi 1 gelas, kemudian disaring dan diminum selagi hangat.
Sereh juga dapat diolah menjadi minuman dengan cara membuat teh sereh lemon. Bahan yang berupa batang sereh geprek, buah lemon dan satu sendok teh madu direbus dan sajikan hangat.
Tradisi memanfaatkan sereh baik sebagai bumbu masakan maupun tanaman obat merupakan kekayaaan Indonesia di sektor Industri Tanaman Obat. Tradisi ini dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk membangun Produk berbasis DNA.
Keberagaman kekayaan Biofarmaka Indonesia juga membuka peluang keberagaman produk berbahan baku Biofarmaka, mulai makanan/minuman, kosmetik dan fitofarmaka.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Fitofarmaka Tradisi Budaya Indonesia”