Categories
Artikel

“TUKANG MASAK” DAN “TUKANG MAKAN”

Tulisan Indrakarona Ketaren yang berjudul “Gastronomi, Kuliner dan Aneka Makanan Indonesia” (Prisma Volume 40, 2021) memuat defenisi sederhana antara Kuliner dan Gastronomi. Indrakarona menjelaskan pengertian Kuliner dalam dunia akademik disebut dengan “Art of Good Cooking (seni memasak yang baik” dan pelakunya adalah Produsen yang biasa disebut “Tukang Masak”.

Sedangkan Gastronomi disebut dengan “Art of Eating” yang pelakunya adalah Konsumen yang biasa disebut “Tukang Makan.” Sebagai “Tukang Makan” maka harus memahami pengetahuan tentang makanan, yang meliputi: (1) kisah makanan (food story), (2) penilaian makanan (food assessment) dan (3) seni makan yang baik, yang dikenal dengan “table manner” (tatakrama di meja makan)”.

Murdijati Gardjito, dkk dalam Kuliner Indonesia (2017) menyebutkan tercatat 3.257 jenis masakan dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia, yang terdiri dari 208 jenis makanan utama (6,39%), 292 jenis lauk pauk berkuah santan (8,96%), 554 jenis lauk pauk berkuah lainnya (17,01%), 959 jenis lauk pauk tidak berkuah (29,44%), 720 jenis kudapan basah (23,03%), 263 kudapan kering (8,07%), 84 jenis penyerta (2,58%) dan 147 jenis minuman (4,5%).

Keberagaman dan kekayaan kuliner Indonesia tersebut dapat dibuat menjadi lebih dari 3000 kisah makanan khas Indonesia sehingga gastronomi Indonesia bisa dikenal di seluruh dunia. Oleh sebab itu, pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner selain memiliki kemampuan untuk mengolah dan memproduksi makanan, juga harus memiliki  kemampuan menulis kisah tentang makanan yang mereka hasilkan.

Salah satu cara untuk menulis kisah tentang makanan (food story) dengan menggunakan teknik  “SPowerCopywriting” yang terdiri dari  berbagai Teknik Copywriting (single potent copy, three benefit copy, five step formula dan tagline) yang dipadukan dengan 3S (Stop Power, Striking Power dan Sticking Power”

Workshop “SPowerCopywriting”  merupakan bagian dari materi yang diselenggarakan Rumah UKM dan BukanAkademi (partner Rumah UKM dibidang Edukasi) sebuah wadah yang didirikan Pak Bi  tahun 2014 sebagai sarana memperkuat pelaku UMKM untuk belajar “Bisnis dan Brand” sehingga pelaku usaha memperoleh pemahaman tentang Brand secara benar sekaligus membangun Bisnis yang berkelanjutan. Salah satu Workshop yang diselenggarakan Rumah UKM berkaitan dengan

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia