Categories
Artikel

FOOD STORY DAN SATU PESAN TUNGGAL

Kuliner Indonesia tercatat sebanyak 3.257 jenis masakan, yang terdiri dari 208 jenis makanan utama (6,39%), 292 jenis lauk pauk berkuah santan (8,96%), 554 jenis lauk pauk berkuah lainnya (17,01%), 959 jenis lauk pauk tidak berkuah (29,44%), 720 jenis kudapan basah (23,03%), 263 kudapan kering (8,07%), 84 jenis penyerta (2,58%) dan 147 jenis minuman (4,5%) (Murdijati Gardjito, dkk, 2017).

Besarnya potensi kuliner Indonesia ini dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk membangun ceruk pasar  yang menawarkan “Masakan Rumahan Khas Kuliner Indonesia”. Pelaku UMKM dapat membuka pasar ini dengan memperkenalkan berbagai jenis masakan khas Indonesia melalui  kisah makanan (food story) masakan Indonesia.

Salah satu cara untuk menulis kisah tentang makanan (food story) dengan menggunakan teknik  “SPowerCopywriting” dengan teknik copywriting single potent copy. Pelaku UMKM cukup mengenali satu keunggulan dari masakan Indonesia kemudian dibuat kisahnya berdasarkan satu keunggulan tersebut.

Misalnya kita ingin memperkenalkan masakan Indonesia yang sehat dan penuh serat, maka menu pilihan, yaitu pecal dan karedok  Meski pecal dan karedok merupakan makanan berbahan sayuran yang disiram dengan bumbu kacang, namun ada perbedaan dalam cara pengolahan dan penyajian.

Pecal yang dikenal sebagai makanan khas yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terdiri dari berbagai sayuran (kacang panjang, taoge, daun singkong) yang direbus lalu ditiriskan. Lain lagi dengan karedok yang merupakan makanan khas Jawa Barat yang menggunakan sayaran segar yang mentah seperti kacang panjang, taoge, terong, kemangi dan mentimun. Penggunaan sayuran segar ini yang membedakan karedok dengan pecal.

Jadi pecal dan karedok meski berbahan baku relatif sama dan menggunakan bumbu kacang sebagai ‘dressing’, namun pecal dan karedok masing-masing memiliki satu keunggulan sebagai pembeda. Karedok memiliki keunggulan dengan menggunakan sayuran mentah (fresh), sedangkan pecal memiliki keunggulan pada aspek pengolahan dengan cara merebus.

Pelaku UMKM dapat melatih kemampuan dan keterampilan untuk menganalisis keunggulan tiap-tiap jenis masakan khas Indonesia dengan menggunakan “tools” Branding Canvas yang terdiri dari 15 langkah. Bagi pelaku UMKM yang tertarik untuk mengasah kemampuan dan keterampilan untuk mengembangkan PRODUK INSIGHT bisa mengikuti “Workshop Magnet Branding 15 Langkah” yang akan diselenggarakan pada 16-19 Agustus 2021

Workshop “Magnet Branding 15 Langkah”  merupakan bagian dari materi yang diselenggarakan Rumah UKM dan BukanAkademi (partner Rumah UKM dibidang Edukasi) sebuah wadah yang didirikan Pak Bi  tahun 2014 sebagai sarana memperkuat pelaku UMKM untuk belajar “Bisnis dan Brand” sehingga pelaku usaha memperoleh pemahaman tentang Brand secara benar sekaligus membangun Bisnis yang berkelanjutan.

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Kuliner Indonesia