Salah satu ciri khas makanan populer di Pulau Sumatera mengandung santan dalam pengolahannya meskipun bumbu yang digunakan berbeda dan bervariasi. Jumlah makanan di Sumatera tercatat sebanyak 901 jenis masakan yang terdiri 138 jenis lauk pauk berkuah santan, 129 jenis berkuah lainnya dan 251 jenis lauk pauk tidak berkuah. Gulai dan kari menjadi masakan populer di Sumatera (Murdijati Gardjito, dkk, 2017).
Meski masakan Sumatera terkenal dengan masakan yang bersantan, namun terdapat beberapa jenis masakan Sumatera yang populer tanpa santan, misalnya Soto Padang. Soto Padang merupakan sejenis soto bening tanpa santan, yang berisi daging sapi, perkedel kentang, dan bihun putih sebagai bahan utamanya. Selain itu dilengkapi dengan telur, taoge, taburan daun sop dan bawang goreng serta kerupuk. Daging yang digunakan untuk soto berupa suwiran daging sapi goreng yang garing.
Soto padang yang tanpa santan menyebabkan sensasi kuah yang terasa ringan (light) berbeda dengan citarasa soto Medan yang berwarna kuning yang menggunakan perpaduan santan dan rempah-rempah yang menciptakan citarasa gurih dan aroma yang khas. Soto Medan dan Soto Padang hanyalah contoh kecil dari kekayaaan cita rasa Soto Indonesia yang terdiri dari 55 jenis soto dari Sabang hingga Merauke.

Keberagaman Soto yang ada di Indonesia merupakan kekayaan kuliner Indonesia yang menarik untuk diangkat kisahnya (food story) yang menggambarkan konsep Bhinneka Tunggal Ika makanan Indonesia.’(Badan Ekonomi Kreatif, 2016).
Pelaku UMKM dapat memanfaatkan keberagaman Soto Indonesia menjadi menu unggulan dengan menggali keunikan tiap-tiap soto dengan menggunakan “tools” Branding Canvas yang terdiri dari 15 langkah. Bagi pelaku UMKM yang tertarik untuk mengasah kemampuan dan keterampilan untuk mengembangkan PRODUK INSIGHT makanan khas Indonesia bisa mengikuti “Workshop Magnet Branding 15 Langkah”.
Workshop “Magnet Branding 15 Langkah” merupakan bagian dari materi yang diselenggarakan Rumah UKM dan BukanAkademi (partner Rumah UKM dibidang Edukasi) sebuah wadah yang didirikan Pak Bi tahun 2014 sebagai sarana memperkuat pelaku UMKM untuk belajar “Bisnis dan Brand” sehingga pelaku usaha memperoleh pemahaman tentang Brand secara benar sekaligus membangun Bisnis yang berkelanjutan.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Soto Indonesia”