indonesiaspicingtheworld.com. Salah satu keunikan dan sekaligus keunggulan seorang entrepreneur adalah kemampuan mereka untuk menciptakan dan menemukan peluang. Kemampuan untuk menciptakan atau menemukan peluang (discovery or creation of opportunities) menjadi salah satu topik kajian studi kewirausahaan. Dalam ilmu ekonomi dikenal dua pendekatan terkait peluang berdasarkan teori yang digagas Schumpeter (1934) dan Kirzner (1973).
Schumpeter menyampaikan peran “entrepreneur” sebagai inovator yang membuat perubahan dengan memperkenalkan produk, metode produksi baru, sumber bahan baku baru dan organisasi baru. Dalam pandangan Schumpeter, “entrepreneur” memiliki kekuatan “Creative Destruction” untuk menciptakan produk baru untuk enggantikan produk lama yang tidak lagi relevan dengan kekinian (telah usang). Berbeda dengan Schumpeter yang menekankan keunggulan kompetitif melalui kekuatan disruptif, maka Kirzner melihat peran “entrepreneur” untuk menemukan (a process of discovery) peluang yang sebelumnya tidak disadari dengan memanfaatkan informasi yang ada di pasar.
Dari pandangan Schumpeter, peluang bersifat dinamis sehingga orang harus menciptakan peluang agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan keuntungan secara finansial. Sedangkan pandangan Kirzner, peluang bersifat stabil sehingga orang harus mampu mencari dan menemukan celah peluang yang tidak disadari dengan belajar dari kesalahan yang terjadi di pasar dan memanfaatkan informasi yang ada.
Meski ada perbedaan pandangan antara Schumpeter dan Kirzner dalam melihat peluang, namun keduanya sependapat bahwa keunggulan kompetitif hanya bisa diperoleh dengan penciptaan nilai (value creation). Leon Miller (2022) menyebutkan value creation merupakan pendekatan relasional yang berpusat pada pelanggan untuk menjaga hubungan yang lebih personal dengan pelanggan serta menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan.
Pak Bi menyampaikan value creation dapat dilakukan dengan menggunakan “Branding Canvas” yang terdiri dari 15 langkah. Langkah awal untuk merancang value creation, yakni mengeksplorasi dan menentukan empat faktor penting untuk menciptakan value, yaitu: product insight, product category & competitors, target market dan target audience.
Sedangkan, Pak Budi akan menyampaikan sebelum menciptakan value, pelaku usaha harus memahami terdahulu “Playing Field” bisnis yang akan dijalani. “Playing Field” merupakan salah satu komponen dari “Smart Business Map (SBM)” yang terdiri dari 12 pertanyaan yang dikuasai sebelum memulai bisnis.
Bagi wirausaha baru maupun pelaku UKM yang tertarik dengan “Value Creation” , segera gabung di workshop “No Brand No Bisnis” tanggal 12-13 Juli 2023. Jangan sampai kelewatan!
Pendaftaran dapat melalui biolink @subiakto atau hubungi pak Kasim 085223944575
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website subiakto.com, indonesiaspicingtheworld.com dan rumahukm.com serta subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official. Dan follow juga Instagram Pak Bi @subiakto.
Penulis: JF Sebayang