Kategori
Artikel

“MOVE ON” DARI RED OCEAN KE BLUE OCEAN

indonesiaspicingtheworld.com  Dalam pasar yang sudah jenuh, di mana banyak brand bersaing menawarkan hal serupa dengan harga yang makin menipis keuntungannya, kamu sedang berada di area yang disebut red ocean. Di sinilah kompetisi berdarah-darah terjadi—semua berebut perhatian dan margin terus ditekan. Seperti dijelaskan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne dalam Blue Ocean Strategy, kunci keluar dari jebakan ini adalah menciptakan pasar baru yang belum diperebutkan, atau blue ocean. Ini bukan hanya soal menjadi “unik”, tapi menciptakan value innovation yang relevan bagi konsumen dan sulit disaingi kompetitor.

Berpindah ke blue ocean berarti kamu berhenti ikut arus dan mulai menciptakan positioning yang kuat. Marty Neumeier dalam ZAG menekankan bahwa “when everybody zigs, zag”—saat semua melakukan hal yang sama, kamu harus punya keberanian untuk berbeda. Tapi bukan asal beda. Brand yang sukses di blue ocean selalu dibangun di atas pemahaman mendalam tentang consumer insight: apa yang benar-benar mereka butuhkan, apa yang mereka khawatirkan terhadapnya, dan apa yang bisa kamu hadirkan secara unik sebagai solusi. Di sinilah branding masuk sebagai strategi jangka panjang—bukan sekadar logo atau tagline, tapi keseluruhan persepsi yang dibentuk dari nilai, pengalaman, dan janji yang kamu tawarkan.

Menurut Seth Godin, “Marketing is no longer about the stuff you make, but the stories you tell.” Untuk menciptakan brand yang kuat di blue ocean, kamu perlu memulai dari empati: memahami habit, tantangan, dan aspirasi konsumen. Dari sana, kamu bisa melahirkan inovasi yang bukan hanya teknis, tapi emosional dan relevan. Ini akan menciptakan persepsi bernilai tinggi (perceived value), yang membuat produkmu tak lagi dinilai dari harga, melainkan dari makna dan pengalaman. Saat kamu konsisten membangun persepsi ini, kamu tidak sekadar menciptakan brand—kamu membangun ekuitas jangka panjang yang tahan terhadap guncangan pasar.

 

Penulis: Nungki Mayangwangi

@mayangwangi