Gerakan dinamis tiap-tiap pelaku usaha yang fokus pada keunggulan kompetitif menciptakan ‘hypercompetition’ (D’Aveni, 1994). Persaingan harga, kualitas, positioning serta inovasi menciptakan kondisi ketidakseimbangan yang membuat siklus hidup produk semakin pendek.
Kondisi ini mendorong pelaku usaha harus terus mampu melakukan inovasi untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka. Produk inovasi yang mudah diterima konsumen dan menyebar dengan cepat akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan. Namun, kenyataannya sebuah inovasi menyebar secara lambat dan kadang malah sulit tidak diterima konsumen (Rogers, 2003). Oleh sebab itu, pelaku usaha harus mampu memahami cara kerja difusi (penyebaran inovasi) untuk memenangkan persaingan di era ‘hypercompetition’.
Everret Rogers (1962) menyebutkan ada empat elemen utama difusi inovasi, yaitu (1) inovasi (2) saluran komunikasi, (3) waktu dan (4) sistem sosial. Oleh sebab itu, salah satu topik kajian yang banyak dilakukan akademis dan praktisi menganalisis bagaimana sebuah inovasi menyebar pada seluruh sistem sosial (masyarakat) melalui saluran komunikasi.
Muncullah beberapa teori yang menjelasan difusi inovasi melalui jejaring sosial, antara: Rogers (1962), Bass (1969), dan Moore (1998) dan konsep populer “Tipping Point” karya Malcolm Gladwel (2000). Teori difusi inovasi pada jejaring sosial memperlihatkan begitu besarnya pengaruh komunikasi interpersonal untuk mempengaruhi orang untuk mengadopsi sebuah ide atau produk baru dalam sebuah jejaring sosial.
Oleh sebab itu, Pak Bi pada workshop “Branding Marketing Selling” memperkenalkan Marketing 4.0 dan Brand 4.0 yang mengajak pelaku usaha untuk menciptakan pelanggan menjadi promotor produk kita dan membangun tribes yang kuat sebagai crowd early adopters yang akan menghubungkan produk kita dalam jejaring interpersonal pelanggan kita.
Pelaku usaha yang mampu menciptakan engagement dan evangelist dengan produk yang exitement dan everywhere akan memenangkan ‘hypercompetition’ sehingga usaha yang dijalankan mampu terus bertumbuh, menghasilkan profil dan berkelanjutan.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Made in Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silakan subscribe channel YouTube Pak Bi untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.