Apa yang harus dilakukan pelaku UMKM yang sudah terlanjur punya logo, tapi tidak berpengaruh terhadap penjualan? Mengubah ‘mindset’ merupakan langkah pertama yang harus dilakukan, “Logo Bukan Brand”. Pelaku UMKM harus memahami konsep Brand Identitas secara lengkap. Ada dua pendekatan utama dalam penerapan konsep identitas dalam pemasaran yaitu (1) fokus pada identitas visual (visual identity) dan (2) fokus pada identitas perilaku (behavioural identity)
Wally Olins (1978) menjadi pelopor brand identity. Olins menyatakan untuk ada dua pertanyaan yang harus diajukan sebelum menciptakan Brand, yakni: What are we? and Who are we? Jawaban yang esensial atas pertanyaan ini yang diekspresikan melalui visual yang menampilkan sebuah identitas yang bukan hanya soal penampilan, tapi juga perilaku organisasi dan perilaku karyawan.
Kennedy (1977) menjadi pelopor behavioural identity dengan menyampaikan konsep bahwa konsumen membuat keputusan mengkonsumsi produk berdasarkan persepsi mereka terhadap company personality. Persepsi terhadap company personality jauh lebih berpengaruh dibanding pilihan rasional atas feature atau benefit yang ditawarkan sebuah produk. Menurut Kennedy, persepsi konsumen terhadap identitas ini berdasarkan pengalaman konsumen selama berinteraksi dengan perusahaan sepanjang waktu. Inilah yang melahirkan konsep bahwa perilaku karyawan menjadi faktor penting membangun Brand Identity.
Salah satu keunikan manajemen Brand pendekatan identitas, konsep dan pendekatannya dikembangkan oleh praktisi. Pendekatan identitas dikembangkan berdasarkan pengalaman praktis dan ini yang membuatnya berbeda dengan pendekatan lain misalnya consumer-based, personality approach, dan relational approaches yang dikembangkan secara teoritis (Heding, Knudtzen and Bjerre, 2020).
Pak Bi sebagai praktisi Brand yang berpengalaman selama 50 tahun dalam bukunya “Brand Plan” menjelaskan perpaduan visual identity dan behavioural identity dilakukan saat melakukan Brand Activation yang bertujuan memasukkan value Brand ke dalam benak konsumen. Cara mengaktivasi Brand ke dalam benak konsumen melalui dua cara, yakni communication atau action.
Brand Communication dapat dilakukan melalui visual, audio atau audio visual yang harus mampu menembus otak Mamal konsumen yang berperan sebagai pengambil keputusan lewat emosi, memory dan habit. Sedangkan Brand Action melalui event, testdrive, pameran, product testing bisa melahirkan rekomendasi dan service excellence. “Marketing brings in consumers. Operation brings back customers”
Bagi pelaku UMKM yang ingin mengembangkan logo, nama merek atau tagline sebaiknya memiliki wawasan dan pengetahuan yang lengkap tentang Brand dan Brand Identity sehingga biaya yang dikeluarkan baik dari sisi finansial (uang) maupun non finansial (waktu dan tenaga) tidak terbuang sia-sia. Pak Bi telah menyiapkan materi pembelajaran tentang BRAND dan BISNIS berdasarkan pengalaman 50 tahun membangun Brand-Brand di Indonesia, bagi pelaku UMKM antara lain: workshop “Brand, Marketing, Selling”, workshop “Magnet Branding”, workshop “No Brand, No Bisnis”
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silahkan subscribe channel YouTube Pak Bi untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.