Categories
Artikel

DIVERSIFIKASI USAHA DI MASA PANDEMI COVID-19

Survei yang dilakukan BPS (2020) untuk mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 terhadap pelaku usaha menunjukkan bahwa 82,85% pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan,  14,60% pendapatan tetap dan 2,55% mengalami peningkatan pendapatan. Kendala yang dialami pelaku usaha di masa pandemi Covid 19, yaitu pelaku usaha mengalami penurunan permintaan karena pelanggan/klien juga terdampak Covid, rekan bisnis juga terdampak sangat buruk bahkan tidak beroperasi secara normal dan kendala keuangan yang menyangkut pegawai dan operasional. Sektor usaha yang paling terdampak pandemi Covid 19, yaitu (1) akomodasi dan makan minum dan  (2) transportasi dan pergudangan.

Upaya yang dilakukan pelaku usaha untuk menghadapi dampak pandemi Covid 19 dengan melakukan diversifikasi usaha, yaitu (1) penambahan produk, (2) bidang usaha dan (3)  penambahan lokasi bisnis untuk meningkatkan pendapatan. Pelaku usaha yang  paling banyak melakukan diversifikasi usaha adalah industri pengolahan (21,97%), penyediaan akomodasi dan makan minum (19,88%),  dan perdagangan dan reparasi kendaraan (16,71%).

5 dari setiap 100 perusahaan  beralih ke sektor yang berbeda dan bergerak ke sektor yang baru dalam merespon pandemi Covid 19 (BPS,2020)

Pada peringatan 3 tahun “Indonesia Spicing the World” menghadirkan Sally Giovanny sebagai pembicara dengan materi  “Cerdik Menciptakan Peluang di Masa Pandemi” yang berisi pengalaman diversifikasi usaha di masa krisis salah satunya dengan penambahan produk (misal masker batik).

Materi Sally Giovanny lengkapnya dapat disaksikan di sini.

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

Silakan subscribe channel YouTube Pak Bi untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.