Perkembangan teknologi internet dan media sosial memudahkan setiap orang untuk melakukan bisnis. Reseller menjadi pilihan praktis bagi tiap orang yang ingin memiliki usaha sendiri. Hanya dengan memiliki akun media sosial, tiap orang sudah bisa membangun bisnis mereka. Namun, kemudahan menjadi Reseller membuat persaingan menjadi ketat dan sering kali bukannya untung malah rugi. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan Reseller, “Bagaimana cara membangun Brand untuk Reseller.”
Bagi Reseller yang memanfaatkan sosial media sebagai channel penjualan, harus paham kelebihan dari sebuat platform jejaring sosial. Nicholas Christakis dan James Flower (2009) menyebutkan JEJARING SOSIAL adalah kumpulan orang yang terorganisasi yang memiliki dua unsur, yaitu ORANG dan HUBUNGAN. Studi yang dilakukan Nicholas Christakis dan James Flower menemukan bahwa pengaruh tiap individu dalam jejaring sosial mematuhi aturan yang mereka sebut dengan Tiga Derajat Pengaruh (Three Degress of Influence Rules). Semua yang kita lakukan atau katakan menyebar dalam jejaring sosial kita, berdampak pada teman kita (derajat satu), temannya teman kita (derajat dua) dan temannya teman teman kita (derajat tiga). Meskipun terbatas hanya tiga derajat, tapi pengaruh kita sudah sangat luar biasa (Christakis dan Flower, 2009)
Christakis dan Flower membuat ilustrasi, anggaplah kita punya 20 orang kontak sosial (mencakup 10 anggota keluarga, 5 teman dan 5 rekan kerja), lalu masing-masing dari 20 orang ini memiliki teman dan keluarga yang sama dengan kita (dan semuanya tidak sama dengan kontak yang Anda punya). Artinya pada derajat satu, kita terhubung langsung dengan 20 orang. Kemudian kita terhubung tidak langsung dengan 400 orang pada derajat dua keterpisahan. Pengaruh kita tidak berhenti disitu, namun dari 20 orang kontak sosial dan 400 orang yang terhubung dengan kontak sosial Anda akan menghasilkan 8.000 orang yang berjarak tiga derajat dari Anda. Nah, ternyata besarnya kekuatan pengaruh kita dalam sebuah jejaring sosial. Inilah aset yang paling berharga bagi seorang Reseller.
Meskipun, kita telah punya jumlah keterhubungan yang besar, namun, untuk membangun sebuah Brand kita membutuhkan “Trust” dan “Reputasi”. Inilah perlunya kita memahami tentang Produk Brand atau Personal Brand. Pak Bi dalam Workshop “Cross Branding” menjelaskan dalam prakteknya antara “Produk Brand” dan “Personal Brand” bisa saling melengkapi bahkan memperkuat. Jika dua buah Brand yang kuat saling melengkapi untuk memperkuat “Trust” dan “Reputasi” disebut dengan “Co-Branding”. Sedangkan, jika hanya salah satu Brand yang kuat, maka disebut dengan Cross Branding. Cross Branding merupakan pilihan praktis bagi Reseller yang belum memiliki Personal Brand yang kuat.
Bagi yang berminat untuk membangun Personal Brand sekaligus memiliki toko online, Pak Bi menawarkan platform “Toko UKM” yang memudahkan setiap orang untuk membuka toko online dan juga menjadi solusi untuk meningkatkan penjualan bagi yang telah memiliki usaha. “Toko UKM” menjadi sarana untuk melakukan Cross Branding antara Personal Brand dan Produk Brand.

Toko UKM berupa platform yang memudahkan pelaku usaha yang memiliki produk (produsen) untuk bertemu dengan pembeli prosumer potensial untuk menjadi mitra. Toko UKM sebuah ekosistem bisnis bagi “penjual dan pembeli” untuk sama-sama untung. (Bagi yang berminat silahkan daftar ke https://tokoukm.id/)
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia