ILMU WAJIB BAGI “NEW ENTERPREUNER”
Pemerintah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, menargetkan Rasio Kewirausahaan Nasional sebesar 3,3%-3,95% dengan Pertumbuhan Wirausaha Baru sebesar 1,7%-4%.
Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM menyusun strategi Quick Wins sebagai upaya mencapai target RPJMN.
Hasil yang ingin dicapai melalui Quick Wins antara lain : melahirkan Wirausaha Baru (New Enterpreuner) dan UMKM yang mampu bersaing di pasar domestik dan global, dengan mengintegrasikan UMKM dalam Global Value Chains (GVC) dan UMKM Naik Kelas (Scalling Up.
Pada era persaingan global memiliki kemampuan membuat “Value” merupakan langkah yang pertama harus dilakukan oleh Wirausaha Baru ataupun pelaku UMKM yang ingin Naik Kelas. Hal ini seperti yang disampaikan Jan Lindemann dalam “The Economy of Brands (2010)”
“The Value Creation of Brands Lies in Their Impact on Customer Purchase Decisions. Consumers’ Purchase Behavior Produces the Revenues of The Business from which Its Extracts Profits and Ultimate Value for Its Shareholders or Owners.”
Kemampuan membuat Value hanya bisa tercapai jika Wirausaha Baru ataupun pelaku UMKM yang ingin Naik Kelas memiliki pengetahuan dan wawasan yang lengkap mengenai Branding Marketing, Selling sehingga dapat merencanakan Value yang relevan dengan target market.
Hal ini yang mendorong Pak Bi, membuat Workshop “BRANDING MARKETING, SELLING”, sebuah worksop tingkat dasar untuk pelaku UMKM untuk mengetahui secara lengkap dan ringkas mengenai perbedaan mendasar antara Branding Marketing, Selling dan penerapan program Branding Marketing, Selling untuk menciptakan bisnis yang “Profitable, Growth dan Sustainable
Pak Bi mendirikan Rumah UKM dan BukanAkademi (partner Rumah UKM dibidang Edukasi) tahun 2014 sebagai sarana belajar “Bisnis dan Brand” bagi Wirausaha Baru (New Enterpreuner) ataupun pelaku UMKM yang ingin Naik Kelas (Scalling Up)
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia”