Categories
Artikel

BRAND VALUE CHAIN UMKM

Kementerian Koperasi dan UMKM menyusun  “Rencana Strategis Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Tahun 2020 – 2024” yang menyatakan bahwa pengembangan Koperasi dan UMKM ke depan untuk memperkuat ketahanan ekonomi dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkualitas dengan sasaran utama peningkatan nilai tambah, daya saing, investasi, ekspor, substitusi impor dan perluasan lapangan kerja melalui penguatan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Kewirausahaan.

Upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing bagi UMKM dan Wirausaha baru dapat dilakukan melalui “Strategic Brand Management” Kevin Keller (2013) menyebutkan proses “Strategic Brand Management” berawal dari pemahaman tentang Brand dan bagaimana menempatkan Brand tersebut terhadap pesaing.

Keller menyatakan bahwa perencanaan sebuah Brand sebaiknya menggunakan tiga model yang saling terkait yaitu Brand Positioning Model, Brand Resonance Model dan Brand Value Chain.

Model Brand Positioning fokus oada memaksimalkan keunggulan kompetitif, Model Brand Resonance fokus menciptakan hubungan dengan pelanggan sehingga terbentuk pelanggan setia dan Model Brand Value Chain yang fokus untuk menciptakan Value Brand.

Berdasarkan kondisi UMKM di Indonesia yang sebagian besar berada pada kelompok Usaha Kecil dan Usaha Mikro yang hampir mencapai 90% unit usaha di Indonesia yang berjumlah masing-masing usaha kecil berjumlah 783.132 unit dan usaha mikro berjumlah 63.5 juta Unit  pada tahun 2018, Pak Bi menilai bahwa penciptaan Value harus memperhatikan kapasitas dari kelompok usaha kecil dan mikro ini. Oleh sebab itu, Pak Bi membuat klasifikasi Brand berdasarkan jenis usaha.

Pak Bi juga menyelenggarakan “Workshop Personal Branding yang Benar” untuk membantu pelaku usaha kecil dan mikro yang ingin “Naik Kelas” serta wirausaha baru.

Workshop ini secara rinci mengulas konsep dan langkah-langkah untuk membangun Personal Branding. Workshop “Personal Branding” merupakan satu dari beberapa materi pembelajaran tentang “Brand dan Bisnis” yang disusun Pak Bi sebagai upaya meningkatkan kapasitas  Wirausaha Baru (New Enterpreuner) ataupun pelaku UMKM yang ingin Naik Kelas (Scalling Up).

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia