Categories
Artikel

BISNIS KULINER DAN FAKTA DI BALIKNYA

Bisnis kuliner adalah bisnis yang erat kaitannya dengan emosional customer. Kenapa? Kata

Leon Rappoport, “Eating is more a matter of the mind than it is the body.”

Iya, makanan/minuman fungsinya kini bukan sekedar memenuhi kebutuhan perut untuk bisa

kenyang, tapi memuaskan psikologis juga. Membangun customer loyalty bukan cuma tentang

menawarkan makanan enak dan porsi besar aja, tapi tentang memahami dan memuaskan

kebutuhan emosional mereka.

Apa yang customer-mu makan akan langsung terkoneksi dengan emotional state of mind

mereka. Bisnis apapun yang bisa menghasilkan kepuasan secara emosional/psikologis,

menurut riset, bakal lebih mudah dapat marketshare, menaikkan profit, dan yang jelas bakal

survive dalam pasar kompetitif.

Beberapa poin yang bisa jadi pertimbangan kamu dalam merintis bisnis makanan:

  1. Health

Di tengah situasi pandemi, ada fenomena baru yang bisa dipelajari. Customer butuh makanan

SEHAT buat men-support kebutuhan nutrisi dan imunitas tubuh mereka. They deserve MUCH

better quality of life by consuming healthy food. Bahkan fast food sekelas KFC juga berani

berinovasi mendirikan store dengan konsep lebih sehat bertajuk “Naughty by Nature”.

  1. Personal Pleasure

Customer sangat butuh makanan ENAK, dimana bisa memberikan kesenangan dan kepuasan

batin. Buat apa? Buat meredakan stress, dong. Kita semua tau, semua sedang menghadapi

stress menghadapi pandemi. Stress ini bisa diobati dengan makanan enak. Good food, good

mood.

  1. Diferensiasi

Makanan yang kamu jual juga mesti punya value ekstra. Contoh, kamu punya produk lumpia.

Nah, apa spesialnya lumpiamu biar orang mau coba, beli, dan berlangganan? Misalnya, dengan

menambahkan bahan premium kayak isian edam cheese, topping saus mentai, dsb. Ini

sebenarnya simpel tapi bisa menaikkan nilai makananmu.

  1. Comfort Food

Comfort food sangat dibutuhkan ketika seseorang stress dan perlu “menenangkan dan

menyenangkan” perutnya dengan masakan rumah yang bisa mengobati rindu dan membawa

mereka ke masa kecil, menggiring kenangan akan masakan ibunda, dan sebagainya, yang

efeknya akan memberikan emotional healing.

Jangan lupa ikut workshop-nya Pak Bi biar dapet brand canvas-ya!

 

Penulis: Nungki Mayangwangi

@mayangwangi