“Content is King in The Digital Age, and Stories are The Key to Content” (David Aaker, 2018).
indonesiaspicingtheworld.com. Media sosial mendorong perubahan pendekatan strategi pemasaran. Berbeda dengan media konvensional, audiens di media sosial tidak pasif, mereka memegang kendali. Audiens berpartisipasi aktif terhadap pesan yang disampaikan ke mereka melalui “like”, “share” dan “comment”.
Oleh sebab itu, pemilik brand mesti mampu membuat konten yang bisa menggerakkan audiens dan biasanya berupa cerita. “Stories are Powerful” (Aaker, 2018)
Jadi, sebuah brand harus sebuah “signature story”. Sebuah cerita yang menarik, autentik, memuat pesan strategis terkait visi, nilai-nilai organisasi, dan hubungan pelanggan serta melibatkan audiens untuk berpartisipasi dalam membentuk cerita tentang brand. “Signature story” akan memberi inspirasi baik kepada karyawan maupun pelanggan dalam jangka waktu yang lama (Aaker, 2018).
Signature stories yang efektif akan meningkatkan visibilitas dan energi pada sebuah brand sehingga menarik perhatian audiens dan menggerakan mereka untuk membagikan cerita tersebut. Brand yang memiliki visibilitas akan meningkatkan kesadaran dan kredibilitas yang membuat brand menjadi terkenal dan terpercaya. Sedangkan, Brand yang memiliki energi akan selalu diingat, relevan sepanjang waktu dan memiliki citra yang kuat (Aaker, 2018).
Sejalan dengan Aaker, Pak Bi mengungkapkan berceritalah agar konsumen jadi cinta sama brand anda. Karena “Setiap Brand Punya Cerita”.
Segera daftarkan diri anda di Workshop Bisa Bikin Brand tanggal 24-25 September 2024.
Bagi yang berminat untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website subiakto.com dan rumahukm.com serta subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Penulis: JF Sebayang