“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS: Al – Insyirah 5-6)
Menurut pandangan Schumpeter (1934) fluktuasi siklus bisnis bukanlah penghalang bagi pertumbuhan ekonomi, dan depresi tidak selalu merupakan indikator kegagalan atau kehancuran perekonomian. Fenomena ‘depresi’ bukanlah tumpukan gangguan yang tidak teratur, tetapi merupakan reaksi kehidupan bisnis terhadap situasi yang diciptakan oleh “creative destruction”.
Konsep “creative destruction” menempatkan Schumpeter menjadi “Bapak Ekonomi Inovasi” seperti yang ditulis Thomas McCraw dalam “Prophet of Innovation: Joseph Schumpeter and Creative Destruction (2007). Schumpeter memberikan pengaruh yang kuat terhadap kapitalisme terutama fokus pada inovasi, entrepreneurship, strategi bisnis, dan creative destruction”. Lebih jauh Peter F. Drucker, menyebutkan konsep pembangunan ekonomi melalui inovasi dengan “Creative Destruction” merupakan satu-satunya teori yang sejauh ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan mendapat “profit.”
Menurut Schumpeter unsur utama pembangunan dalam bentuk inovasi yang terdiri dari: (a) produk baru, (b) metode produksi baru, (c) pasar baru, (d) sumber pasokan bahan mentah baru dan (e) organisasi baru dalam industri yang membentuk monopoli. Kombinasi hal yang baru (produk, metode, pasar, sumber bahan baku dan organisasi) menciptakan produk baru yang tidak ada pesaing sehingga penentuan harga sesuai dengan prinsip monopoli sehingga menghasilkan keuntungan.
Pada peringatan 3 tahun “Indonesia Spicing the World” menghadirkan Dion Subiakto sebagai pembicara dengan materi “Peluang Bisnis di era Pandemi” yang berisi insight menciptakan ‘Creative Destruction’ dengan menggunakan “Paradox Solver”.

Pendekatan Paradox Approach dengan mengamati apa yang hilang selama pandemi Covid 19 dan mengeksplorasi ritual baru kemudian melakukan ‘subtitusi’ dengan Value yang paling berharga dari bisnis atau brand kita.
SALES yang hilang di masa pandemi, bisa kita subtitusi dengan value yang kita miliki TRUST (kepercayaan)
ASET (fisik) yang hilang di masa pandemi, bisa kita subtitusi dengan value yang kita miliki SISTIM KERJA (intagible asset)
ARMADA yang hilang di masa pandemi, bisa kita subtitusi dengan value yang kita miliki KOLABORASI
Materi mas Dion Subiakto lengkapnya dapat disaksikan di sini.
Mau menciptakan peluang Bisnis di era Pandemi?
Temukan apa paradoks mu!
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silakan subscribe channel YouTube Pak Bi untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.