Sebuah bisnis membutuhkan pelanggan setia untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya.
Pelanggan setia sering didefinisikan sebagai orang yang membeli produk/jasa anda secara teratur (McConnell & Huba, 2003). McConnell & Huba menyebutkan jika loyalitas pelanggan karena pengaruh kenyamanan atau harga murah, mereka lebih tepat disebut pelanggan tetap dan belum terbukti sebagai pelanggan setia.
Pelanggan tetap yang membeli karena kenyamanan atau harga murah dapat dengan mudah berubah menjadi pelanggan yang ‘kejam’ saat mereka kecewa dengan produk anda dan menyebarkan berita buruk tentang produk atau layanan Anda kepada semua orang yang mau mendengarkan mereka (McConnell & Huba, 2003).
Sedangkan pelanggan setia merupakan pelanggan yang bertindak layaknya seorang teman dekat Anda selama bertahun-tahun yang mendukung bisnis anda di saat-saat baik maupun buruk (McConnell & Huba, 2003). Lebih jauh McConnell & Huba menyebut pelanggan setia merupakan “customer evangelist” bagi bisnis anda.
Guy Kawasaki dan Apple Computer yang mempopulerkan penggunaan istilah “evangelist” di dunia bisnis pada 1980-an. Saat itu Guy Kawasaki bekerja untuk menjual “Macintosh Dream” ke pengembang yang menulis perangkat lunak untuk komputer Apple.
Macintosh merupakan produk komputer pribadi yang revolusioner yang dirancang dengan kemudahan pemakaian dan desain yang unik serta mampu meningkatkan produktivitas dan kreativitas penggunanya.
Kehadiran internet membuat customer evangelist tumbuh secara eksponensial karena memiliki dua faktor penting, yakni Word of Mouth dan Buzz. Hotmail menerapkan word-of-mouth marketing yang membuat Hotmail bisa tumbuh menjadi 12 juta pelanggan dalam 18 bulan, yang kemudian dikenal dengan istilah “viral marketing,”
Begitu besarnya pengaruh customer evangelist terhadap pertumbuhan bisnis, ini saatnya mengubah konsumen menjadi Evangelist
Lebih lanjut Evangelist dibahas tuntas di Workshop Online “Branding Marketing Selling” 20-21 Juli 2022
Sumber: Instagram @jfsebayang