Categories
Artikel

PENGALAMAN SEBAGAI “BRAND ACTIVATION”

B. Joseph Pine II and James H. Gilmore (2011) menyebutkan ada empat Value Creating” dalam Experience Economy, yaitu:

(1) Mass Customizing, memberikan pelayanan yang unik kepada pelanggan, namun tetap memperhatikan efisiensi dalam layanan yang diberikan.

(2) Pelayanan (services) yang fokus pada bagaimana memberikan pengalaman kepada pelanggan. Prinsip yang digunakan adalah “Work is Theatre”

(3) Pengalaman yang fokus bagaimana kita menghabiskan waktu yang begitu berharga. “Time is the currency of experiences”.

(4) Pengalaman yang memberikan perubahan (transformasi) nilai terhadap barang dan jasa menjadi sebuah sensasi peristtiwa yang tidak terlupakan. Experiences as Memorable Events”

Pak Bi dalam bukunya “Brand Plan” menyebutkan sebuah Brand Plan terdiri atas 4 bagian, yaitu (1)  Canvas  (cetak biru sebuah perjalanan Brand), (2) Identity , (3)  Activation dan 4. Disruption.

Brand activation merupakan sebuah langkah untuk mengaktivasi Brand ke dalam benak konsumen melalui (1) communication dan (2) action. Brand Activation melalui action dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang fokus pada Customer Experience yang mengoptimalkan penggunaan panca indera konsumen.

Pak Bi membagi tips cara membangun Customer Experience melalui panca indera dengan mencontohkan pengalaman makan di sebuah resto jepang.

Begitu pentingnya sebuah pengalaman pertama interaksi antara produk dengan konsumen sehingga Pak Bi membuka kelas Worksop “Bisa Bikin Brand” yang mengajarkan 15 Langkah untuk mengubah Produk menjadi sebuah pengalaman yang membuat konsumen beli lagi dan beli lagi,

 “Bisa Bikin Brand” yang merupakan kerangka berpikir tentang cetak biru sebuah perjalanan Brand membangun ikatan emosi dengan konsumen sehingga tercipta Brand Reputation.

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia