Masih ingat rumus ini?
MARKETING 2.0 (4C):
Fokus: habit konsumen
Goal: transaksi yang melahirkan experience dan persepsi
Experience adalah langkah awal membangun BRAND
Ya, marketing 2.0 ini adalah titik awal dimana branding mulai dibangun. Fokusnya sudah mulai bergeser, dari produk ke habit konsumen. Mulai menyasar ke konsumen dan aware terhadap segala kebiasaan sehari-hari. Ini jadi semacam udara segar karena bisnis yang baik memang bisnis yang memprioritaskan konsumen dengan segala kepentingannya.
Tujuannya tentu saja masih transaksi, tapi transaksi yang bisa menciptakan experience dan persepsi. Ada pengalaman yang bisa dirasakan konsumen sejak mengonsumsi produkmu pertama kali. Pengalaman yang mereka rasakan kemudian akan terbentuk jadi sebuah persepsi. Disinilah akar dimana branding berawal.
Apa sih yang mesti dimiliki? Karena fokusnya sudah bergeser, maka jelas kamu nggak bakal lagi bahas soal fitur produknya. Kamu bakal menciptakan value yang lebih bermakna. Value yang secara emosional bisa dirasakan oleh konsumenmu. Keterlibatan emosi jadi poin utama yang nggak boleh dilewatkan kalo kamu main di arena 2.0.
Kamu perlu mengkaji apa makna di balik bisnismu dan apa yang audiens rasakan tentangnya, tentang spirit-nya, value-nya, dan misinya. Artinya, sebelum menentukan kemana bisnis kamu akan melangkah, kamu mesti tau dulu dengan apa yang audiens suka dan nggak suka, gaya hidup, impian, dan ekspektasi-ekspektasi mereka. Customer-centric namanya. Kita perlu menciptakan sesuatu yang sifatnya emosional dan bisa menjalin chemistry dengan konsumen.
𝘾𝙪𝙨𝙩𝙤𝙢𝙚𝙧-𝙘𝙚𝙣𝙩𝙧𝙞𝙘𝙞𝙩𝙮 𝙚𝙢𝙥𝙝𝙖𝙨𝙞𝙯𝙚𝙨 𝙡𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙢 𝙞𝙣𝙩𝙚𝙧𝙖𝙘𝙩𝙞𝙫𝙚 𝙧𝙚𝙡𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣𝙨𝙝𝙞𝙥𝙨 𝙗𝙮 𝙛𝙤𝙘𝙪𝙨𝙞𝙣𝙜 𝙤𝙣 𝙨𝙚𝙧𝙫𝙞𝙘𝙚, 𝙨𝙖𝙩𝙞𝙨𝙛𝙖𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣, 𝙖𝙣𝙙 𝙚𝙣𝙜𝙖𝙜𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩.
Sebagai contoh, value yang dimiliki beberapa brand global:
Coca Cola mewakili kebahagiaan, keluarga, dan good times.
Disney mewakili mimpi jadi nyata dan masa kecil bahagia.
Volvo mewakili kepercayaan dan keamanan.
Coba sekarang kamu renungkan lagi, apakah bisnismu sudah punya value yang bisa kasih konsumenmu feedback yang baik? Atau kamu masih berkutat di fitur produk? Nggak ada yang salah, keduanya masih acceptable. Yang paling penting adalah kamu bisa bergerak maju menciptakan progress yang baik buat bisnismu tentunya dengan didasari ilmu dan strategi yang tepat.
Dimana belajar tentang strateginya?
Di Workshop Online BBB Branding Marketing Selling 1.0-4.0, kamu bakal menemukan solusi dari pertanyaan dan masalahmu yang belum terjawab. Daftar sekarang karena kamu wajib punya bekal ilmu ini sebelum melangkah lebih jauh di bisnismu!
Penulis: Nungki Mayangwangi
@mayangwangi