indonesiaspicingtheworld.com. Konsumen yang puas dan mendapatkan pengalaman yang berkesan akan antusias menceritakan pengalaman mereka tersebut kepada orang lain. Namun, tidak semua konsumen yang puas akan menjadi brand evangelist.
‘Brand Evangelist’ merupakan konsumen yang memiliki perilaku khas yang berpengaruh terhadap bisnis anda, yakni: (1) membeli produk anda berapa pun harganya, (2) merekomendasikan keunggulan produk anda dan (3) menyampaikan kelemahan produk pesaing (Becerra & Badrinarayanan, 2013)
Sejumlah studi memperlihatkan adanya hubungan antara kepribadian seseorang dengan passion menjadi ‘Brand Evangelist’. Dari perspektif psikologi, dikenal “Big Five Personality” yang terdiri dari : keterbukaan (openness), ekstraversi (extraversion), kesadaran (conscientiousness), kesesuaian (agreeableness) dan neurotisisme (neuroticism).
Berdasarkan studi yang dilakukan Matzler et al (2007) menemukan bahwa keterbukaan (openness) dan ekstraversi (extraversion) merupakan personality yang berpengaruh besar terhadap ‘Brand Evangelist’.
Konsumen dengan kepribadian “openness“ cenderung terbuka untuk mencoba hal-hal baru dan memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Selain itu, memiliki kepekaan terhadap estetika, imajinatif, kemandirian dalam menilai dan lebih sering mengalami emosi positif (Costa dan McCrae 1992). Aspek keterbukaan berkaitan dengan fantasi, estetika, perasaan, tindakan, ide dan nilai (Matzler et al, 2007).
Sedangkan konsumen dengan “extraversion” cenderung memiliki consumer passion yang kuat sehingga kerap merindukan produk atau brand yang mereka sukai. Selain itu, konsumen dengan kepribadian ini memiliki sifat berani, afiliasi, afektif positif, energi berlebih, dan ambisi.
Meskipun openness dan extraversion menjadi faktor penting yang mempengaruhi “Brand Evangelist”. Namun, Matzler et al (2007) menyebutkan personality bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi konsumen menjadi “Brand Evangelist”. Oleh sebab itu, pelaku usaha sebaiknya membangun hubungan yang kuat dengan konsumen sehingga mereka bersedia menjadi evangelist bisnis anda.
Pak Bi dalam “Kitab Bisa Bikin Brand” menyebutkan evangelist merupakan pelanggan setia yang puas sama produk dan layanan sehingga rela tanpa dibayar me-review, me-rating dan merekomendasikan kepada komunitasnya.
Lebih lanjut, pak Bi menyebutkan pebisnis dapat menerapkan Marketing 4.0 untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen sehingga bisa menciptakan evangelist yang akan menyebarluaskan berita lewat cerita dan menjadi ‘key influencer’ untuk bisnis anda.
Lebih lengkap tentang Marketing 4.0 bisa dibaca pada “Kitab Bisa Bikin Brand” atau nikmati versi “audio book” dengan klik aja http://pakbibaca.in
Lebih lanjut, untuk mendapatkan inspirasi dan insight membangun bisnis yang sustainable dan profitable bisa langsung ke website subiakto.com, indonesiaspicingtheworld.com dan rumahukm.com serta subscribe channel Youtube pak Subiakto di Subiakto Official.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Produk Lokal Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Penulis: JF Sebayang