Categories
Artikel

HATI-HATI DENGAN PRODUK YANG SEDANG TREND

Adanya platform market place dan media sosial memberi kemudahan bagi setiap orang untuk masuk ke bisnis online. Apalagi berbagai seminar dan mentoring yang menawarkan ilmu praktis untuk berbisnis online yang bikin “laris manis.” Tips praktis yang diberikan terkesan mudah diterapkan, yakni: pilihlah produk yang sedang trend, cari supplier yang menawarkan harga paling murah, lihat harga kompetitor dan gunakan layanan digital ads yang ada (IG ads, FB ads, dll).

 

Begitu mudahnya untuk melakukan bisnis online. Cukup dengan mengikuti produk trend yang ada sehingga mudah bagi tiap orang untuk masuk ke pasar online. Akibatnya bisnis online menjadi pasar persaingan sempurna (perfect competition). Pada pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli sangat banyak dan penjual juga banyak sehingga pembeli (konsumen) maupun penjual (produsen) berada posisi “penerima harga (Price Taker).” Dalam pasar persaingan sempurna yang berlaku harga pasar (Market Price).

 

Oleh sebab itu, produsen dan penjual hanya bisa memperoleh profit dari banyaknya jumlah barang yang dijual. Produsen dan penjual yang paling banyak menjual barang akan memenangkan persaingan, sedangkan yang menjual barang paling sedikit akan keluar dari pasar.

 

Bagi pendatang baru yang ingin masuk ke pasar persaingan sempurna, langkah yang bisa dilakukan dengan menawarkan harga lebih murah dari harga pasar. Cara ini dilakukan dengan harapan mengganggu kesetimbangan  harga pasar sehingga menggeser kurva penawaran. Konsumen bergerak memilih harga barang yang lebih murah dari harga pasar. Jika langkah ini berhasil, maka terjadi perubahan harga pasar yang lebih murah dari harga sebelumnya. Kondisi ini akan mempengaruhi pelaku usaha status quo yang harus ikut menurunkan harga barang dan  menyebabkan profit yang diperoleh akan lebih rendah dari sebelumnya. Inilah titik awal terjadinya perang harga.

 

Pelaku usaha bersaing menurunkan harga barang dengan harapan semakin banyak barang yang terjual dengan konsekuensi semakin kecil margin profit yang diperoleh. Dan akhirnya, pelaku usaha yang tidak memiliki modal besar akan keluar dari pasar karena tidak mampu lagi membiayai operasional bisnisnya.

 

Oleh sebab itu, pak Bi menyarankan pelaku UKM harus keluar dari pasar persaingan sempurna dan berpindah ke pasar monopolistik. Caranya mudah, cukup dengan menambahkan kata YANG di belakang produk.

 

 

Bagi pelaku usaha yang tertarik berpindah dari pasar persaingan sempurna menuju pasar monopolistik, silahkan untuk mengikuti Workshop Bisa Bikin Brand (offline) atau Workshop Magnetik Branding (online)

 

Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Made in Indonesia

Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia

Cita Rasa Dunia … Indonesia

Silakan subcribe channel Youtube pak Subiakto untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.