Gastronomi dunia bermula pada era Renaisans antara tahun 1341-1626 yang ditandai dengan berkembangnya kreasi kuliner dan pengembangan cita rasa. Gastronomi mengalami perkembangan yang pesat, saat terjadi perubahan cita rasa makanan yang dinikmati manusia. Semula cita rasa hanya berupa rasa manis, asam, asin dan pahit, namun kemudian berkembang dengan cita rasa pedas dan nikmat. Cita rasa nikmat muncul dari penggunaan lima jenis rempah dalam seni dapur Eropa, yakni lada, kaya manis, cengkeh, pala dan bunga pala. (Murdijati-Gardjito, 2021).
Makanan Indonesia yang kaya rempah-rempah memberikan rasa, tekstur, dan aroma yang khas pada hidangan yang merupakan perpaduan cita rasa pedas, asam, asin, dan manis. Selain untuk bumbu masakan, rempah-rempah juga digunakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2012 dan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1.889 spesies tumbuhan obat, 15.671 ramuan untuk kesehatan, dan 1.183 penyembuh/ pengobat tradisional dari 20% etnis di Indonesia (209 dari total 1.128. Data ini menggambarkan betapa besarnya kekayaan tanaman obat Indonesia dan ramuan obat tradisional yang sangat luar biasa.
Pemerintah telah menetapkan 11 Desember menjadi Hari Rempah Nasional, sebagai even “Membangkitkan Kembali Kejayaan Rempah Nusantara” sehingga rempah menjadi produk unggulan dan berkontribusi dalam perekonomian nasional dan menjadi trademark perdagangan dunia.
Kebangkitan kejayaan rempah Nusantara harus didukung dengan kemampuan untuk berpikir kreatif sehingga produk rempah Indonesia mampu bersaing di pentas global untuk “Membumbui Dunia.”
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia dengan Brand Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silahkan subscribe channel YouTube Pak Bi untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.